Brebes, MINA – Santri di era milineal diingatkan untuk terus menegakkan akhlakuk karimah. Hal itu penting agar dapat selamat dari pengaruh degradasi moral yang mengancam di era modern ini.
Demikian disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti saat membuka Festival Seni Budaya Islami dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2019 tingkat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (18/10) malam.
“Santri di era milenial ini harus selalu menegakkan akhlakul karimah yang semakin hari tantangannya semakin tidak ringan,” katanya saat sambutan pembukaan yang digelar di Pendopo Kabupaten setempat.
Menurut Idza, secara defacto santri dan kiai telah turut serta menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. Dahulu santri dan para kiai terjun ke medan perjuangan melawan kezaliman penjajah dengan memanggul senjata.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
“Maka di era milenial ini santri tetap harus berjuang untuk menjaga akhlakul karimah, agar bangsa ini juga lebih maju dan sejahtera,” kata Idza di hadapan ratusan santri dan tamu undangan yang memenuhi tempat acara tersebut.
Idza juga mengingatkan agar para santri waspada untuk tidak terpengaruh dari faham radikalisme dan terorisme yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sebaliknya, para santri harus dapat menunjukkan sikap yang santun dan ramah atau akhlakul karimah seperti yang diajarkan dalam Islam.
“Melalui festival Seni dan Budaya Islami ini juga dalam rangka mengajak para santri untuk mempertahankan kesenian-kesenian yang Islami,” kata Bupati yang selalu menutup auratnya dengan busana muslimah ini.
Pembukaan Festival ditandai dengan pemukulan rebana oleh Bupati Brebes Idza Priyanti, diikuti Ketua Pengadilan Agama Brebes, Abdul Basyir dan para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), anggota DPRD, serta lainnya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Ketua Panitia Ahmad Ma’mun melaporkan, Festival Seni Budaya Islam dalam rangka HSN di Kabupaten Brebes diikuti 515 santri dan siswa. Adapun jenis lomba ada kategori perorangan berupa Pildacil, Hafalan Alquran Juz 30, Qiroatul Kutub, Puisi Islami, Mewarnai Gambar dan Fashion Show.
Sedang kategori grup yaitu Srakalan/Terbang Jawa, Qosidah dan Hadroh. Lomba diperuntukkan bagi Santri, Pelajar dan masyarakat umum.
Ma’mun berharap, festival dapat meningkatkan nilai-nilai keagamaan dan sudah menjadi amanat undang-undang terkait HSN yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.
“Juga untuk Syiar Islam dan meningkatnya pemahaman nilai-nilai seni dan Budaya Islam,” kata Ma’mun.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Festival Seni Budaya Islam dalam rangka peringatan HSN 2019 ini digelar 18-20 Oktober 2019, bertempat di Pendopo Kabupaten dan gedung Islamic Center Kabupaten Brebes. (L/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda