Ouagadougou, MINA – Dewan Konstitusi Burkina Faso mengumumkan, 13 dari 14 kandidat telah diloloskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum negara yang dijadwalkan 22 November.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Konstitusi yang dilaporkan UNA-OIC dan dilansir MINA, Ahad (25/10), di antara mereka yang diizinkan untuk ikut serta adalah Presiden Roch Marc Christian Kaboré yang sedang menjabat, pemimpin oposisi Zephirin Diabre, dan Yacouba Isaac Zida, yang sempat menjabat sebagai penjabat kepala negara Burkina Faso pada November 2014.
Patut dicatat bahwa pemilihan parlemen dan presiden akan diadakan bersamaan pada 22 November, dengan 6,4 juta pemilih terdaftar.
Burkina Faso adalah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan (landlocked).
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Sebanyak 60,53 persen penduduk negara yang berbatasan dengan Mali di sebelah utara, Togo dan Ghana di selatan, Nigeria di timur, Benin di tenggara, dan Pantai Gading di barat daya ini pemeluk Islam, merujuk Sensus Nasional 2006.
Mayoritas Muslim negara yang dahulu bernama Volta Hulu adalah Sunni mazhab Maliki. Selain Islam, agama lain yang terdapat di Burkina Faso adalah Kristen, sebanyak 23,2 persen dengan perincian 19,0 persen Katolik Roma dan 4,2 persen Protestan, 15,3 persen diikuti animisme, yaitu agama tradisional Afrika, 0,6 persen serta agama-agama lain, dan 0,4 persen menyatakan diri tidak beragama.
Statistik tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Burkina Faso merupakan masyarakat yang beragam. Masing-masing umat beragama mampu saling menghargai satu sama lain.(T/R1/RS1)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)