Jakarta, MINA – Ribuan buruh dari berbagai daerah di Indonesia melakukan unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day). Aksi terpusat di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis (1/5).
Dalam aksi tersebut, para buruh menyuaraka 6 aksi tuntutan yang di dukung langsung oleh Partai Buruh dan berbagai elemen serikat pekerja. Tuntutan itu akan diajukan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan dalam aksinya menuntut kepada kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada buruh.
“UU Cipta Kerja sudah menerapkan kontrak kerja tanpa batas waktu dan memangkas hak-hak pekerja,” kata Said, Kamis (1/5).
Baca Juga: Gubernur Al Haris Ajak Ulama Jambi Perangi Judi Online
Enam tuntutan itu antara lain: pertama, cabut Undang-Undang Cipta Kerja (UU No. 6 Tahun 2023), Buruh menilai UU tersebut merugikan pekerja karena mempermudah pemutusan hubungan kerja (PHK), mengurangi pesangon, dan memperluas sistem outsourcing.
Kedua cabut Parliamentary Threshold 4 persen dan Presidetial Threshold 20 persen, Tuntutan ini bertujuan untuk membuka akses politik yang lebih luas bagi partai-partai kecil dan memperkuat demokrasi.
ketiga Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan, Buruh mendesak pemerintah untuk melaksanakan reforma agraria sejati dan memastikan kedaulatan pangan nasional.
Keempat, sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah, Buruh meminta pengesahan RUU PPRT untuk melindungi pekerja rumah tangga serta menolak sistem outsourcing dan upah murah yang dianggap merugikan pekerja.
Baca Juga: Prabowo Hadiri May Day, Disambut Meriah Ribuan Buruh
Kelima, tolak RUU Kesehatan, Buruh menolak RUU Kesehatan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan pekerja dan masyarakat umum.
Keenam, pilih capres 2024 yang pro buruh dan kelas pekerja, Buruh menyerukan dukungan terhadap calon presiden yang memiliki komitmen terhadap perlindungan dan kesejahteraan pekerja.
Aksi May Day 2025 berjalan dengan damai tanpa ada kericuhan dari pihak para buruh dengan pengawalan ketat dari Kepolisian. Para buruh berharap para pemerintah mendengar dan meninjau tuntutan mereka demi lahirya keadilan dan kesejahteraan bagi pekerja buruh seluruh di Indonesia. [Mj]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jamaah Indonesia Mulai Penuhi Asrama Haji, Penerbangan Perdana dari Jakarta