Makkah, MINA – Bagi jamaah calon haji Indonesia yang pemondokannya berjarak 800 meter atau lebih, mereka akan memperoleh layanan berupa bus shalawat untuk mengantarkan mereka ke Masjidil Haram setiap harinya.
“Jadi, dengan keberadaan bus shalawat ini, maka jamaah calon haji tidak perlu meyewa kendaraan lagi selama di Makkah, termasuk untuk melakukan umrah perdana di Masjidil Haram”, kata Kabid Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Asep Subhana, Senin (15/7).
Untuk layanan umrah perdana dari tiap kelompok terbang (kloter), Asep mengaku pihaknya telah menyiapkan enam unit bus shalawat.
“Hitungan kita, satu kloter terbesar berisi 455 orang. Diangkut dengan bus shalawat yang kapasitasnya 70-80 orang. Maka, enam bus shalawat dapat sekali angkut mengantar jemaah ke masjidil haram guna umrah perdana,” imbuhnya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dengan ketersediaan bus shalawat yang dapat dimanfaatkan secara gratis ini, pemerintah berharap jamaah dapat menghemat biaya hidup selama di Makkah. Jamaah pun bisa menghemat biaya hidup selama di sana.
Menurut Asep, jumlah bus shalawat pengangkut umrah perdana ini telah mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, pemerintah hanya menyediakan empat bus shalawat untuk melakukan pengangkutan umrah perdana.
“Evaluasi tahun lalu jumlah tersebut dirasa kurang. Maka tahun ini ditambah dua unit lagi. Kita sudah hitung, enam unit bus dirasa cukup,” jelas Asep.
Asep juga menyampaikan, layanan bus shalawat saat ini sudah mulai beroperasi bersamaan dengan masuknya jemaah haji Indonesia ke Kota Makkah, Ahad (14/07) kemarin. Pada musim haji 1440H/2019M kali ini pemerintah telah siapkan sembilan rute bus shalawat dengan tiga terminal utama serta sekitar 56 titik perhentian. “Bus ini juga dapat dimanfaatkan jemaah selama 24 jam,” tambah Asep. (R/P2/RI-1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon