Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama (MUI), Buya Anwar Abbas menyebut mantan Paus Benediktus XVI merupakan tokoh yang ramah dan cinta damai.
“Saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Paus Benediktus. Beliau kita dengar dalam beberapa hari terakhir sakit dan dalam keadaan kritis,” kata dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12).
Untuk itu, lanjut Anwar, atas kepergiannya dunia tentu saja merasa kehilangan seorang tokoh yang sangat ramah dan cinta damai.
“Beliau tidak letih-letihnya berjuang bagi menciptakan satu dunia yang aman, tentram dan damai,” jelas Buya Abbas yang Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Untuk itu Paus Benediktus XVI sangat sering datang menghadiri pertemuan-pertemuan di berbagai belahan bumi ini,
“Bahkan beliau juga terbilang sering mengundang tokoh-tokoh dunia terutama tokoh-tokoh agama untuk datang dan berdialog di Vatikan terutama untuk memainkan peran bagaimana caranya tokoh-tokoh agama dunia bisa terlibat dan berkontribusi positif dalam menciptakan perdamaian,” ujarnya.
“Hal ini tentu sangat patut kita kenang dan apresiasi, karena apa yang beliau lakukan adalah sesuatu yang sangat mulia, berarti dan bermakna bagi manusia dan kemanusiaan,” ungkap Buya Anwar Abbas.
Mantan Paus Benediktus XVI telah meninggal dunia di kediamannya di Vatikan, dalam usia 95 tahun, hampir satu dekade setelah ia mengundurkan diri karena sakit, Sabtu (31/12).
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Ia memimpin Gereja Katolik selama kurang dari delapan tahun hingga, pada 2013, ia menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri sejak Gregorius XII pada 1415.
Benediktus menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di biara Mater Ecclesiae di dalam tembok Vatikan. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI