Timor Tengah Selatan, NTT, MINA – Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) kembali membuktikan komitmennya dalam membantu mengatasi masalah krisis air bersih di beberapa wilayah di Indonesia.
Kali ini kegiatan peresmian wakaf sarana air bersih dilakukan di Kampung Tuniun, Desa Bileon, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Senin (12/6), kegiatan ini merupakan peresmian proyek wakaf sarana air bersih BWA yang ke-50. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari sejak Selasa hingga Kamis, 6-8 Juni 2023.
Acara peresmian ini dihadiri langsung CEO BWA Ustaz Ichsan Salam dan penyerahan proyek wakaf kepada Ustadz Awaludin Issu selaku nadzir wakaf. Turut hadir dalam acara ini yaitu para kepala desa, Danramil, Ketua IMI NTT.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
“Semoga fasilitas wakaf sarana air bersih ini dapat membawa manfaat bagi semua tanpa memandang suku dan agama” kata Ichsan Salam dalam sambutannya.
“Kami harapkan juga warga Kampung Tuniun dan sekitarnya dapat sama-sama memelihara dan menjaga sarana air bersih ini.” tambahnya.
Pada kesempatan yang berbeda ustadz Awaludin menceritakan, selama bertahun-tahun warga kampung Tuniun sangat kesulitan memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk memperoleh air bersih, setiap hari warga biasa mengambil air dari lubang-lubang galian sedalam 30 centimeter yang mereka gali sendiri di pinggir-pinggir sungai.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Anak-anak mereka biasa membawa jerigen saat berangkat ke sekolah dan mengambil air di lubang-lubang tersebut sepulang sekolah.
Dengan sarana air bersih yang telah selesai dibangun, warga kampung Tuniun dan sekitarnya sekarang lebih mudah mengambil air dari tugu keran yang telah dibangun.
Selain acara seremonial peresmian, diadakan juga kegiatan khitanan massal ceria yang didukung oleh K2S (Kontak kerukunan Sosial) yang diikuti oleh 81 peserta anak-anak dan dewasa.
Selain itu juga diadakan makan besar dan pembagian 300 paket sembako bantuan dari Galena Logistic, IOF Kupang (Indonesia Offroad Federation) dan IMI (Ikatan Motor Indonesia) Cabang NTT.
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Proses pengerjaan proyek wakaf sarana air bersih di Kampung Tuniun ini memakan waktu selama lima bulan dengan menggunakan pipa HDPE dengan total sepanjang 8,8 km.
Pembuatan bak tangkap konstruksi beton di sumber air Oetfo sebanyak dua unit, bak tampung konstruksi beton di jalur pipa sebanyak enam unit dan tugu kran pengambilan air umum sebanyak 30 unit.
Untuk instalasi pipa keseluruhan menggunakan pipa HDPE yang dapat bertahan lebih dari 25 tahun.
Proyek wakaf sarana air bersih ini memanfaatkan dua lokasi sumber mata air yaitu sumber mata air Oetfo di kecamatan Fautmolo dan Sumber mata air Oe Petu di kecamatan Kie.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Total ada 400 kepala keluarga yang berada di tiga dusun, lima desa dan dua kecamatan yang ikut merasakan manfaat air sarana bersih ini. Selain itu termasuk juga tiga masjid dan dua gereja yang memperoleh manfaat air bersih ini.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online