Jakarta, MINA – Badan Wakaf Indonesia (BWI) tengah gencar meningkatkan literasi wakaf dengan mempromosikan edukasi mengenai kesadaran berwakaf di dunia pendidikan.
“Literasi wakaf kita akan masuk ke dalam lembaga-lembaga pendidikan baik itu perguruan tinggi maupun sekolah menengah. Ini menjadi prioritas utama BWI,” tegas Wakil Ketua BWI, Imam Teguh Saptono di sela acara “Bincang Wakaf BWI dengan Jurnalis Peduli Wakaf” di Jakarta, Selasa (9/7).
Dia mengatakan, pengembangan keilmuan wakaf juga dilakukan melalui pendirian pusat pendidikan untuk profesional di bidang wakaf.
Badan Wakaf Indonesia bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam pengembangan dan implementasi keilmuan wakaf melalui program studi pascasarjana Magister Wakaf di Universitas Darussalam Gontor (UNIDA).
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
“Ini menjadi satu-satunya program magister wakaf di dunia. Tidak hanya itu Gontor sendiri sudah menjadi pelaku wakaf,” imbuh Imam.
Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo (PMDG) atau lebih dikenal dengan Pondok Modern Gontor, yang terletak di Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ini tumbuh dan berkembang dari hasil wakaf produktif yang dijalankan.
Pesantren ini tercatat memiliki aset wakaf produktif berupa 1.740 ha lahan kering untuk perkebunan dan 1.853 ha sawah yang masih produktif.
Wakaf Goes to Campus
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Sejak Mei 2018, BWI sudah aktif masuk ke kampus-kampus di semua provinsi di Indonesia melalui kegiatan “Wakaf Goes to Campus,” untuk membuka literasi mahasiswa tentang pentingnya wakaf.
Anggota BWI Susono Yusuf menjelaskan, kegiatan tersebut sudah dilaksanakan kampus-kampus ternama mulai dari Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan lainnya.
Kegiatan “Wakaf Goes to Campus” diisi dengan seminar, lomba menciptakan lagu wakaf, membuat video pendek wakaf produktif, pemilihan duta wakaf kampus, dan pameran atau expo.
“Mahasiswa diminta membuat video pendek wakaf produktif. Kalau mereka mau buat video, berarti kan harus baca dulu, itu literasinya. Sedangkan seminar sendiri beda-beda, ada yang membangun start up berbasis wakaf, ada juga membangun wakaf berbasis teknologi,” ujarnya.
Nantinya setelah berkeliling kampus, sambung Susono, BWI melakukan tindak lanjut di kampus-kampus dengan membuat program wakaf investasi mahasiswa Indonesia.(L/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar