Banda Aceh, MINA – Yayasan Cahaya Aceh (YCA) menggelar pengajian untuk para ibu dan remaja putri di Balai Cahaya Aceh, Gampong Lambada Lhok, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap dua pekan sekali sekaligus sinergisasi berbagai program anak dengan para orang tua.
“Alhamdulillah kita hari ini membuka program untuk pengajian Ibu Ibu dan anak gadis karena permintaan masyarakat yang ingin mengaji” ujar Reza Fahlevi, pengurus Yayasan Cahaya Aceh sebagaimana keterangan tertulis yang diterima MINA, Jumat.
Reza menyatakan sementara pematerinya disesuaikan dengan topik pilihan yang telah disepakati.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Diharapkan hal-hal mendasar dan penting menjadi topik dan tema pengajian. Sesuatu yang sederhana tapi menyentuh langsung dengan kehidupan masyarakat. Seperti memandikan jenazah (tajhiz mayat), pendidikan, akhlaqul karimah, dan lain-lain,” lanjutnya.
Sementara Ketua Pembina Cahaya Aceh Foundation, Azwir Nazar, Jum’at (9/11), menyampaikan syukur walau perlahan dan sederhana Cahaya Aceh terus bergerak melakukan berbagai kegiatan.
“Alhamdulillah, kita sedang lebih 6 bulan mengadakan kegiatan seluruhnya gratis bagi anak anak dan sekarang para orang tua juga kita mengajak bersama sama belajar dan mengaji,” cetusnya.
Lebih 13 kelas dibuka hampir tiap hari di Balai Cahaya Aceh. Anak anak boleh memilih kelas yang diminati sesuai bakat minat.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Tentu Alquran adalah basis semua pengetahuan, tapi setelah itu mereka juga dapat belajar bahasa Turki, Inggris, Arab, Melukis, Memanah, Dalail Khairat, bahkan Tekwondo. Sementara untuk Bapak kita buka kelas Tafsir. Sekarang tambah yang ibu-ibu,” sebut mantan Presiden PPI Turki itu.
Para wali santri diharuskan untuk mengikuti pengajian minimal 1 bulan sekali untuk bersinergi terhadap perkembangan anaknya yang belajar secara gratis di balai Cahaya Aceh.
“Sekarang adik adik kita itu sudah bisa kenalan dengan bahasa Turki, Arab dan Inggris,” tambahnya.
Kandidat doktor dari Turki ini menyampaikan bahwa banyak teman teman menjadi relawan dan mengajar secara ikhlas di Balai. Jadinya ini mengalir begitu saja dan menjadi model bahwa tak semuanya itu uang di depan. Masih banyak anak anak muda yang luar biasa di Aceh yang ingin mengabdi mengajarkan generasi secara ikhlas dan itu luar biasa sekali.
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda
Untuk program tahfidz khusus yang dijadwalkan Selasa dan Sabtu Sore dipakai sistem beasiswa dan orang tua asuh. Jadi siapapun boleh menjadi orang tua asuh bagi mereka.
Pihak yayasan akan menfasilitasi tiap kebutuhan anak dan para guru dengan metode terbaik untuk generasi Qurani.
Bagi anak-anak yang sudah mengaji minimal tiga bulan akan dikeluarkan kartu santri resmi. Dan kedepannya akan dikembangkan sistem aplikasi supaya santri ini dapat dimonitor perkembangannya melalui aplikasi di manapun kita berada. sehingga para donator pun dapat memilih santri atau melihat perkembangan santri nya.
Adapun pengajian Ibu-Ibu perdana diisi dengan pengenalan alQuran oleh Ustadzah Nadya al Hafidzah, alumni MUQ Pagar Air. Kaum Ibu ini sangat antusias untuk belajar di Balai Edukasi dan Taman Baca yang digagas YCA.(L/R01/RS2)
Baca Juga: Angkatan Kedua, Sebanyak 30 WNI dari Suriah Kembali ke Tanah Air
Mi’raj News Agency (MINA)