Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cakupan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Lebih Unggul dari Negara Tetangga

Syauqi S - Senin, 27 Mei 2019 - 23:31 WIB

Senin, 27 Mei 2019 - 23:31 WIB

5 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Terhitung April 2019, total pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) mencapai 51 juta peserta, dengan peserta aktif sebanyak 30,6 juta atau tumbuh 10% dari  periode yang sama tahun 2018.

Sementara perusahaan atau pemberi kerja aktif pada periode yang sama tumbuh 9% dari tahun 2018 mencapai 589.933 pemberi kerja. Iuran yang diterima sampai dengan April 2019 sebanyak Rp21,9 triliun atau tumbuh 11%.

“Dengan total pekerja terdaftar mencapai 51 juta, Indonesia boleh berbangga, cakupan jaminan sosial ketenagakerjaan telah mencapai 56% dari total pekerja yang eligible dengan jumlah 93 juta, yaitu tidak termasuk ASN, TNI POLRI dan pekerja di luar usia tanggungan,” ungkap Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, dalam acara iftar bersama awak media di Jakarta, Senin (27/5) malam.

Agus menambahkan, cakupan peserta jaminan sosial di Indonesia lebih unggul dibandingkan Filipina (47%), Vietnam (38%) dan India (19%). Bahkan secara global, cakupan masyarakat yang telah memiliki minimal satu perlindungan jaminan sosial di seluruh dunia hanya mencapai 45%.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Sementara dalam Peta Jalan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang disusun oleh Bappenas, telah ditetapkan sampai dengan tahun 2021 target Cakupan Kepesertaan untuk Pekerja Penerima Upah (PU) sebanyak 80%, Bukan Penerima Upah (BPU) sebanyak 15%, Jasa Konstruksi 100%, dengan jumlah peserta aktif mencapai 51,71%.

“Tantangan utama dalam mencapai target cakupan kepesertaan berada pada segmen BPU yang merupakan mayoritas pekerja di Indonesia. Untuk dapat menjangkau mereka, kami mengembangkan inisiatif Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) yang merupakan program keagenan dengan pemberdayaan masyarakat komunitas sebagai perpanjangan tangan kami,” ujar Agus.

Dengan adanya program Perisai ini, cakupan wilayah yang bisa dijangkau menjadi lebih luas, karena para Perisai yang tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia. Hingga April 2019, jumlah Perisai tercatat sebanyak 4.760 orang dan mengakuisisi 717 ribu pekerja. (L/R11/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda