Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Lulusan pesantren diharapkan mewarnai pemerintahan dengan nilai-nilai keislamannya.
Demikian Camat Natar, Eko Irawan, S.STP., MM., saat menghadiri Haflah Tasyakur Angkatan 27 Madrasah Aliyah (MA) Al-Fatah Al-Muhajirun, di Masjid An-Nubuwwah, Lampung Selatan, Selasa (6/4).
Ia mengungkapkan, sampai saat ini tidak sedikit pemuda-pemuda bahkan pejabat yang tidak memenuhi kriteria dalam mengamalkan agama Islam dalam kehidupannya.
“Jadi yang salah bukan sistemnya tapi orang-orangnya, makanya lulusan pesantren seharusnya mewarnai pemerintahan kita, masuk berperan di dalamnya,” katanya.
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
“Ini masih menjadi kelemahan kita, maka dari alumni ponpes inilah, kita tutupi kekurangan itu dengan ilmu agama yang telah dipelajari di pondok,” lanjutnya.
Ia menghimbau kepada alumni-alumni pondok pesantren ini untuk tetap menerapkan kebiasaan kehidupan disiplinnya, baik di kampung halaman atau di lingkungan kerjanya kelak.
“Adik-adik sebetulnya tidak perlu sedih meninggalkan Al-Fatah, justru adik-adik harus sedih kalau tidak bisa menerapkan kehidupan seperti di Al-Fatah, seperti disiplin waktu, selalu menjaga kebersihan, tidak merokok, tidak mabuk,” katanya yang juga sebagai Satgas Covid-19 Kecamatan Natar.
Sementara itu, Rois MA, Amin Najib, S.Pd.I., memaparkan, angkatan Al-Fatah ke-27 keseluruhan berjumlah 142, dengan rincian 110 santri regular dan 32 santri Lembaga Tahfidz Al-Fatah (LTA) yang di dalamnya termasuk telah menyelesaikan hafalan 30 Juz Al-Qur’an termasuk juga santri yang siap mengabdi.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Amin Najib saat membacakan prestasi santri menyatakan, banyak prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh Angkatan ke-27 ini, mulai dari tingkat kabupaten hingga Nasional, baik prestasi di bidang akademik maupun nonakademik. (L/R12/R1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah