Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Baru Belajar Mengaji dengan Teknologi Kecerdasan Buatan

Rana Setiawan - Selasa, 26 Maret 2024 - 14:32 WIB

Selasa, 26 Maret 2024 - 14:32 WIB

43 Views

Jakarta, MINA – Perusahaan pelopor penerapan teknologi AI dalam pendidikan Bahasa Indonesia, Vokal.ai kali ini meluncurkan inovasi terbarunya berupa aplikasi belajar mengaji, masih dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI); ngaji.ai.

Teknologi AI yang dikembangkan Vokal.ai membuat aplikasi ini mampu mendeteksi akurasi pelafalan bacaan Al-Quran melalui teknologi Automatic Speech Recognition (ASR), agar proses belajar mengaji dapat dilakukan secara mandiri.

“Dengan peluncuran ngaji.ai, di bulan Ramadhan tahun ini, masyarakat bisa memanfaatkan waktu memperdalam kecakapan dan pemahamannya terhadap kalam Ilahi,” kata Co-founder dari ngaji.ai, Sutarto Hadi kepada MINA, Selasa (26/3).

Sutarto memaparkan latar belakang dibuatnya aplikasi ini. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, di mana 91 persen warga muslim memiliki pandangan bahwa kemampuan membaca Al-Quran penting untuk dimiliki.

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

Selama ini, lanjut dia, orang tua biasanya memanggil guru untuk belajar mengaji di rumah, atau mendaftarkan anaknya ke TPA/TPQ, dan jarang ada pilihan lain.

“Selain itu, ada juga keinginan memperdalam kemampuan membaca ayat-ayat suci Al-Quran di diri muslim dewasa, namun ada rasa malu dan enggan untuk belajar lagi dari guru,” papar Profesor Sutarto Hadi yang juga Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin.

Dengan latar belakang itulah, diluncurkan ngaji.ai, aplikasi berbasis artificial intelligence dan automatic speech recognition, yang dapat memberi feedback untuk membantu pengguna mengetahui apakah pengucapannya sudah benar atau belum.

Aplikasi ini juga menjawab tantangan proses belajar mengaji yang lebih fleksibel dan tanpa batas, sehingga siapapun bisa belajar mengaji di manapun, kapanpun dan di usia berapapun, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar mengaji.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Pembelajaran dengan ngaji.ai menerapkan scoring system, di mana pengguna akan mendapatkan nilai ketika menyelesaikan materi belajar dan mengerjakan latihan.

Pengguna juga bisa memantau kemajuan belajarnya yang dibagi menjadi tiga tahapan yaitu pemula, menengah, dan mahir, yang diukur berdasarkan total skor yang dikumpulkan. Terdapat juga papan peringkat sebagai salah satu fitur gamification yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi pengguna untuk belajar terus.

Pengguna juga dapat melihat detail pencapaian yang didapat oleh pengguna lain, serta dapat membagikan pencapaian ke media sosial.

Banyak fitur yang dapat dinikmati melalui ngaji.ai, salah satunya, pengguna dapat mengetahui jadwal shalat berdasarkan lokasi, dengan notifikasi waktu shalat dan berbuka, serta mengetahui arah kiblat dengan koordinat yang tepat.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Bagi pengguna yang ingin memeriksa kemampuan tadarus, fitur ASR pada menu tadarus bisa mendeteksi kelancaran pengguna mengaji.

Fitur exam juga dapat memastikan pengguna sudah menguasai materi dengan tepat atau masih ada area yang bisa diperbaiki.

Ngaji.ai juga memiliki fitur rekomendasi ayat setiap hari untuk pendalaman ayat-ayat Al-Quran selama bulan Ramadhan

Martijn Enter, Founder Vokal.ai turut menjelaskan tentang tim yang terlibat di belakang ngaji.ai.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

“Aplikasi ngaji.ai telah dikembangkan sejak 2020 ini menggunakan teknologi yang dikembangkan bersama oleh para expert asal Indonesia dan Belanda di bidang data collection, materi pembelajaran mengaji, IT, dan machine learning,” jelasnya.

Menurutnya, masa depan AI di dunia pendidikan Indonesia memiliki potensi yang besar sekali untuk kemajuan dan transformasi.

AI dapat menyesuaikan pengalaman belajar berdasarkan kebutuhan masing-masing pelajar dan gaya belajar, sehingga bisa menghasilkan pengertian yang lebih dalam dan interaksi lebih baik.

“Aplikasi ngaji.ai dapat menyesuaikan level kesulitan dan kecepatan belajar berdasarkan performa pengguna, sehingga memastikan adanya kemajuan pemahaman dan menghindari pengguna hilang motivasi untuk belajar,” pungkasnya.

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Peluncuran yang digelar di Jakarta bekum lama ini ini dibuka dengan sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno.

Membuka acara ini, Sandiaga Salahuddin Uno, menyambut kehadiran aplikasi ngaji.ai yang merupakan karya kolaborasi praktisi industri kreatif asal Indonesia dan Belanda.

“Kehadiran ngaji.ai telah mengkonfirmasi sikap Kemenparekraf, bahwa kehadiran Artificial Intelligence tidak akan merugikan sektor kreatif, tetapi justru dengan pengaplikasian yang tepat, bisa memberikan dampak positif. Banyak sekali fitur-fitur di ngaji.ai yang membuat belajar mengaji dan ibadah di bulan Ramadan nanti jadi lebih menyenangkan,” tutur Sandiaga Uno.

Berbagai teknologi yang dikembangkan serta fitur yang diberikan membuat ngaji.ai dapat memastikan proses belajar mengaji yang baik dengan pencapaian terukur layaknya belajar mengaji langsung dengan guru.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Proses pembelajaran dan fitur tambahan di ngaji.ai membuat aplikasi ini dapat digunakan oleh anak sejak usia tiga tahun hingga orang dewasa, juga dapat digunakan kapan saja, di mana saja. Menjelang Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, ngaji.ai dapat menjadi alternatif platform untuk memaksimalkan ibadah sepanjang bulan suci.

Aplikasi ngaji.ai sudah tersedia bagi pengguna Android dan IOS, dan dapat diunduh melalui Play Store dan App Store.(R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
MINA Millenia
Internasional
Kolom
MINA Health
Internasional