Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Sederhana Menjaga dan Meningkatkan Fungsi Otak agar Tetap Sehat

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 14 menit yang lalu

14 menit yang lalu

3 Views

Ilustrasi

OTAK merupakan pusat kendali tubuh yang mengatur pikiran, emosi, gerakan, serta fungsi-fungsi vital lainnya. Menjaga kesehatan otak sama pentingnya dengan menjaga jantung atau organ vital lainnya. Menariknya, berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ada cara-cara sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari untuk mendukung fungsi otak dan mencegah penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.

Pertama, Olahraga Rutin Meningkatkan Aliran Darah ke Otak. Penelitian dalam Journal of Aging Research membuktikan bahwa aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang mampu meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru. Olahraga juga meningkatkan produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), protein yang mendukung kesehatan neuron.

Kedua, Tidur Cukup dan Berkualitas Penting untuk Memori. Selama tidur, otak melakukan proses konsolidasi memori dan pembuangan racun. Kurang tidur terbukti mengganggu fungsi hippocampus, bagian otak yang berperan dalam menyimpan ingatan. Studi dari National Institute of Neurological Disorders and Stroke menunjukkan bahwa tidur minimal 7-8 jam per malam secara konsisten membantu meningkatkan fokus, kreativitas, dan daya ingat.

Ketiga, Konsumsi Makanan yang Kaya Antioksidan dan Omega-3. Nutrisi sangat memengaruhi fungsi otak. Makanan seperti ikan berlemak (salmon, sarden), blueberry, kenari, dan sayuran hijau kaya akan antioksidan dan asam lemak omega-3. Kandungan ini mampu melawan stres oksidatif dan inflamasi yang bisa merusak sel otak, menurut hasil riset dalam Frontiers in Aging Neuroscience.

Baca Juga: 5 Cara Penting Menjaga Kesehatan Ginjal, Yuk Terapkan Mulai Hari Ini

Keempat, Latih Otak dengan Aktivitas Kognitif. Aktivitas seperti membaca, mengisi teka-teki silang, belajar bahasa baru, atau memainkan alat musik dapat memperkuat koneksi antarsel otak. Studi dari Harvard Medical School menemukan bahwa stimulasi kognitif secara rutin mampu menunda munculnya gejala demensia dan Alzheimer.

Kelima, Kurangi Stres dengan Teknik Relaksasi. Stres kronis meningkatkan kadar hormon kortisol yang dapat merusak struktur otak, terutama hippocampus. Meditasi, dzikir, pernapasan dalam, atau sekadar berjalan di alam terbuka mampu menurunkan stres. Sebuah studi dalam Psychiatry Research menunjukkan bahwa meditasi selama 8 minggu meningkatkan volume area otak yang berhubungan dengan pengaturan emosi dan konsentrasi.

Keenam, Batasi Konsumsi Gula dan Makanan Olahan. Terlalu banyak konsumsi gula terbukti mengganggu kemampuan belajar dan memori jangka panjang. Dalam penelitian di Neuroscience Journal, tikus yang diberi diet tinggi gula mengalami penurunan sinapsis dan performa otak. Gantilah dengan makanan alami dan seimbang.

Ketujuh, Interaksi Sosial dan Aktivitas Sosial yang Sehat. Berkumpul dan berinteraksi dengan orang lain merangsang berbagai area otak dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Menurut riset di American Journal of Public Health, individu yang aktif secara sosial memiliki risiko penurunan fungsi kognitif yang lebih rendah.

Baca Juga: Remaja dan Kesehatan Mental, Tantangan di Era Digital

Kedelapan, Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol. Zat beracun dalam rokok dan alkohol terbukti merusak pembuluh darah kecil di otak, mengurangi suplai oksigen, serta mempercepat penyusutan otak. Berhenti merokok secara signifikan menurunkan risiko stroke dan demensia, seperti dibuktikan oleh penelitian di The Lancet.

Kesembilan, Cukupi Kebutuhan Air Putih. Dehidrasi ringan saja sudah bisa memengaruhi fokus, suasana hati, dan memori jangka pendek. Studi dari Journal of Nutrition menunjukkan bahwa individu yang cukup minum air putih memiliki performa kognitif yang lebih baik dibandingkan yang kekurangan cairan.

Kesepuluh, Cek Kesehatan Secara Berkala. Beberapa kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi berdampak langsung pada kesehatan otak. Pemeriksaan rutin dan kontrol medis dapat mencegah terjadinya kerusakan otak jangka panjang akibat penyakit-penyakit ini.

Menjaga dan meningkatkan fungsi otak tidak harus mahal atau rumit. Dengan pola makan sehat, tidur cukup, olahraga, dan stimulasi mental, otak bisa tetap tajam hingga usia lanjut. Jadi, mari mulai dari sekarang—karena otak yang sehat adalah kunci hidup yang berkualitas![]

Baca Juga: Mental Health Awareness: Mengapa Kita Harus Peduli?

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
MINA Health
MINA Health