Madinah, MINA – Kepala Seksi Layanan Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. Edi Supriatna menghimbau kepada jamaah haji Indonesia sering mimum untuk mencegah dehidrasi.
Edi mengatakan, sebagian besar keluhan pasien dari jamaah haji Indonesia yang ditangani oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) diakibatkan oleh dehidrasi.
“Hal ini dikarenakan suhu di Arab Saudi yang meningkat akan tetapi kelembabannya rendah,” tutur Edi dalam keterangan pers Kementrian Agama RI, Ahad (14/7).
Menurut Edi, suhu dengan kelembaban rendah dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang disebut dehidrasi.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Kelembaban yang rendah ini mengindikasikan rendahnya kadar air di dalam tubuh. Maka dehidrasi ini obatnya adalah air,” ujar Edi.
“Jadi minum sebenarnya obat yang dapat menghindarkan jamaah dari penyakit-penyakit yang lain, terutama yang terkait dengan cuaca ekstrim di Arab Saudi,” imbuhnya
Edi menambahkan, jamaah haji cenderung menahan keinginan untuk sering minum karena kuatir akan sering buang air kecil. Padahal menurut Edi, apabila seseorang minum air sebanyak 100 ml per jam tidak akan menyebabkan buang air kecil. Karena pada dasarnya, air tersebut bisa keluar melalui keringat dan evaporasi.
“Gejala dehidrasi bisa ditandai dengan gatal-gatal, gangguan jiwa, dan demensia,” tuturnya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Pihaknya juga sudah menyampaikan pada TKHI yang berangkat dari embarkasi agar di pesawat sebelum melakukan peregangan dilakukan gerakan minum bersama.
“Mudah-mudahan gerakan minum bersama, mulai dari embarkasi bisa dilaksanakan oleh para tenaga kesehatan,” pungkasnya. (T/Sj/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)