China, 13 Dzulhijjah 1436/26 September 2015 (MINA) – Dalam upaya mencegah ekstrimisme, pejabat berwenang China akan menekan Muslim di Xinjiang untuk melarang bagi 22 nama Muslim penduduk Uighur.
Para orang tua diingatkan bahwa anak-anak mereka akan dilarang dari sekolah kecuali orang tua mengubah nama mereka.
Dikutip Asia Times, Jum’at (25/9), seorang wanita Uighur bernama Turakhan yang tinggal di sebuah desa di Hoten (Hetian) menyatakan, kepala desa dan polisi telah mengeluarkan pemberitahuan mengenai daftar nama Muslim yang dilarang, Rabu (23/9).
“Nama Putri saya adalah Muslime, sehingga polisi desa datang ke rumah kami dan memberitahu kami bahwa kami harus mengubah nama putri kami secepat mungkin,” tuturnya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Polisi menjelaskan kepada kami bahwa nama seperti Muslime secara resmi dilarang. Dalam keadaan seperti itu, kita dipaksa untuk mengubah nama puteri kami,” lanjutnya.
Polisi juga menjelaskan kepada Turakhan, “Ini adalah keputusan pihak berwenang kota dan desa, jangan mengajukan pertanyaan bodoh” ujar petugas.
Lalu, Turakhan mengetahui bahwa pihak berwenang melarang anak-anak menggunakan nama Muslim dan orang tuanya harus segera mengubah nama mereka, jika tidak anak-anak mereka dilarang masuk sekolah.
Dalam sebuah daftar pengumuman resmi, ejabat melarang 15 nama populer Muslim laki-laki dan 7 perempuan. Nama-nama tersebut untuk pertama kalinya muncul di Sina, Weibo, Twitter versi China, dan beredar luas melalui WeChat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Pengumuman itu dikeluarkan oleh Komite Desa Partai Komunis Tokhola (Touhula) dan pemerintahan desa di Hoten.
Nama laki-laki yang dilarang adalah Bin Laden, Saddam, Hussein, Arafat, Mujahid, Mujahidulla, Asadulla, Abdul ‘aziz, Seyfulla, Guldulla, Seyfiddin, Zikrulla, Nesrulla, Shemshiddin dan Pakhirdin.
Sedangkan nama perempuan yang dilarang adalah Amanet, Muslime, Mukhlise, Munise, Aishe, Fatima, dan Khadicha. (T/anj/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai