SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cegah Karhutla, BMKG Tabur 13 Ton Bubuk NaCI di Langit Kalbar

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 29 Juni 2024 - 13:11 WIB

Sabtu, 29 Juni 2024 - 13:11 WIB

1 Views

Modifikasi cuaca. (Foto: BMKG)

Jakarta, MINA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), BMKG menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menaburkan 13 ton NaCI Powder (garam) di langit Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

OMC telah dilaksanakan sejak 25 Juni dan direncanakan akan berlangsung hingga 5 Juli 2024.

“Bulan Juli hingga September 2024, secara historis terjadi puncak Karhutla di Provinsi Kalbar dan umumnya di provinsi lain yang memiliki kerentanan terhadap Karhutla,” kata Dwikorita dalam keterangan pers yang diterima Sabtu (29/6).

Data Pemantau Air Lahan Gambut (SIPALAGA) yang dipublikasikan oleh Badan Restorasi gambut dan Mangrove (BRGM) saat ini menunjukkan sebagian besar lahan gambut yang berada di Kalbar sudah mongering dan ketinggian air dalam tanah di bawah 40 cm.

Baca Juga: MUI Serukan Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren dan Masyarakat

Ketinggian muka air tanah gambut ini sangat rendah dan menunjukkan status rawan.

Berdasarkan data tersebut, menurut Dwikorita, OMC yang saat ini dilakukan menjadi sangat penting sebagai upaya BMKG bersama stakeholder dalam mencegah Karhutla terjadi di Kalbar. Musababnya, jika Karhutla terjadi dan meluas maka dampak negatif yang dihasilkan akan sangat buruk bagi masyarakat luas.

“Berdasarkan data Sipongi KLHK, tahun 2023 terindikasi lahan terbakar di Kalbar mencapai 111.848 hektare. Tentunya ini sangat luas dan OMC akan berupaya untuk memitigasi agar tidak terulang kejadian serupa,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan saat ini telah disiapkan sebanyak 13 ton NaCI Powder untuk disemai di langit Kalbar.

Baca Juga: Dewan Masjid Al-Haqqul Mubbiin Khitan 400 Anak Dhuafa

Adapun target penyemaian diutamakan di daerah rawan Karhutla yakni lahan gambut di wilayah Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Sanggau.

“Strategi penting yaitu tim pelaksana OMC harus aktif memantau data Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) setiap harinya. Di daerah mana yang nilainya sudah kurang dari 40 cm sehingga rawan terbakar dan perlu dijadikan sebagai prioritas daerah target penyemaian awan,” ujar Seto.

Lebih lanjut, Seto menjelaskan berdasarkan analisis BMKG wilayah Kalbar termasuk ke area Non-ZOM dan dari prakiraan sifat hujan pada Juni dan Juli diprakirakan normal dan bawah normal untuk Kabupaten Kubu Raya. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut sebagaimana terjadi di tahun sebelumnya.

Meskipun begitu, BMKG secara berkala akan terus melakukan pemantauan titik panas di wilayah Kalbar untuk memitigasi terjadinya Karhutla. Dengan OMC, harapannya, lahan gambut akan kembali basah dan muka airnya meningkat sehingga tidak rawan terbakar.

Baca Juga: Pondok Tahfizh Al-Fatah Muaro Jambi Luluskan Angkatan Pertama

“Harapan dari kegiatan OMC ini adalah terjaganya kebasahan lahan gambut di wilayah Provinsi Kalbar sehingga lahan gambut akan sulit terbakar ketika memasuki puncak musim kemarau,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan OMC di Kalbar, BMKG bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI AU, BRGM, BPBD Kalbar, dan Pemprov Kalbar. Kegiatan ini didukung oleh armasa CASA 212-200 miliki Skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh, Malang, Jawa Timur.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Wilayah Jabodetabek-Banten Adakan Pelatihan Navigasi Darat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia