Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEGAH KEKERASAN TERHADAP ANAK, KEMENAG TINGKATKAN KUALITAS MATERI PENDIDIKAN AKHLAK

IT MINA - Rabu, 6 Mei 2015 - 10:36 WIB

Rabu, 6 Mei 2015 - 10:36 WIB

731 Views

nJakarta, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) – Kekerasan terhadap anak semakin meningkat setiap tahunnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Machasin mengatakan, kementerian Agama secara khusus akan meningkatkan kualitas materi pendidikan akhlak di satuan pendidikan agama dan keagamaan.

“Nanti kita akan memasukan materi ke dalam kurikulum terkait hak dan kewajiban anak, kespro ( Kesehatan Reproduksi), dan pemberdayaan anak,” Machasin, dalam Sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak (GN-AKSA), di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Selasa (5/5) kemarin.

Machasin mengatakan, pihaknya akan melindungi anak di satuan pendidikan agama dan keagamaan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan serta pihak lain dalam lingkungan pendidikan agama dan keagamaan;

“Pemberian sanksi yang berat terhadap pendidik dan tenaga kependidikan yang lalai melaksanakan tugasnya yang mengakibatkan terjadinya kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak di satuan pendidikan agama dan keagamaan,” kata Machasin.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Ia juga menambahkan, pentingnya sosialisasi dan peran serta tokoh-tokoh agama dan organisasi keagamaan dalam pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak.

“Perlu melakukan sosialisasi mengenai Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual pada Anak ini, baik pada satuan kerja di tingkat pusat, maupun di tingkat daerah di seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Machasin.

Berdasarkan Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sejak tahun 2011 hingga 2013 terdapat 7.065 kasus kekerasan terhadap anak, dimana lebih dari 30 persennya merupakan kekerasan seksual dengan bermacam-macam bentuknya.

Data tersebut diyakini ibarat gunung es, fenomena yang terungkap masih sedikit sementara yang tidak terungkap sebetulnya jauh lebih banyak. Banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak yang tidak dilaporkan dikarenakan korban berada di bawah ancaman. (T/P010/R02)

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
Khadijah
Kolom
Indonesia