Cegah Penularan Virus Corona Varian Baru, Israel Tutup Perbatasan

Yerusalem, MINA – mengumumkan pada Sabtu (27/11) menutup perbatasan dan melarang masuknya orang asing ke negara itu untuk mencegah penularan jenis baru virus corona, Omicron.

Langkah itu dilakukan setelah Kabinet bertemu dengan Perdana Menteri Naftali Bennet untuk membahas tindakan pencegahan terhadap varian baru, Anadolu melaporkan.

Kabinet memutuskan tidak ada orang asing yang diizinkan masuk tanpa persetujuan dari komite

Oleh karena itu, warga Israel yang divaksinasi akan diminta untuk menjalani tes PCR dan menjalani karantina tiga hari, diikuti dengan tes PCR negatif lainnya untuk mengakhiri karantina.

Mereka yang tidak divaksinasi harus diisolasi selama satu pekan dengan syarat mereka setuju untuk melakukan tes. Jika tidak, mereka akan dikarantina selama 14 hari.

Warga Israel yang kembali dari negara-negara “daftar merah” juga akan diisolasi di sebuah hotel yang ditentukan oleh pemerintah. Mereka akan diizinkan menghabiskan sisa karantina di rumah selama tes PCR saat masuk menunjukkan hasil negatif. Masa isolasi mereka akan berakhir jika tes PCR negatif lainnya diberikan pada hari ketujuh.

Pemerintah memperingatkan warga yang meninggalkan negara itu bahwa tindakan perjalanan mungkin berubah selama perjalanan mereka.

Jumlah maksimum orang yang menghadiri aktivitas dalam ruangan terkontrol dikurangi menjadi 50 dari 100.

Tidak ada perubahan yang dibuat untuk hari libur Yahudi Hanukkah yang perayaannya dimulai Ahad malam dengan prokes ketat. (T/R7/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.