Ramallah, 14 Dzulqa’dah 1437/17 Agustus, 2016 (MINA) – Republik Ceko, Eropa Timur, mulai tahun ajaran 2017 mendatang tidak lagi akan menggunakan buku-buku pelajaran sekolah yang menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Palestina, demikian Kedutaan Besar Otoritas Palestina di Praha melaporkan.
Duta Besar Palestina di Ceko Khalid al-Atrash, menjelaskan, buku itu sudah digunakan sejak tahun 2011 yang lalu, demikian Kementerian Luar Negeri Palestina. Maan News memberitakan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Dipaparkan, keputusan itu dibuat Pemerintah Ceko setelah Kedutaan Besar Palestina menghubungi Pemerintah Ceko untuk meminta agar mengubah isi buku-buku pelajaran yang menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Israel, karena itu tak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sebab Jerusalem adalah wilayah Palestina.
“Keputusan Pemerintah Ceko ini menjadi tantangan besar bagi upaya Israel yang secara sepihak mendeklarasikan seluruh Yerusalem sebagai ibukota Israel,” demikian Duta Besar Palestina.
Baca Juga: Brigade Al-Qassam Kembali Sergap Pasukan Pendudukan di Khan Younis
Sementara itu dalam konsep perdamaian Palestina – Israel berupa solusi dua-negara, Yerusalem Timur disebut sebagai ibukota negara Palestina di masa depan dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina.
Namun Pemerintah Israel terus melancarkan aksi memperluas pemukiman ilegal Israel jauh ke dalam wilayah Palestina di Yerusalem untuk mengubah fakta di lapangan bahwa Israel yang menguasai wilayah itu dan mencegah berdirinya negara Palestina. Jadi solusi dua negara makin jauh. (T/M013/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepala UNRWA Tolak Rencana Israel Ganti Sistem Distribusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza