Istanbul, 17 Syawal 1437/22 Juli 2016 (MINA) – Kelompok Cendekiawan Muslim Internasional yang berbasis di Qatar (IUMS), pada Kamis (21/7) mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oknum-oknum kecil militer Turki untuk menggulingkan pemerintah terpilih merupakan tindakan haram atau dilarang agama.
Hal itu disampaikan oleh Sekjen IUMS, Ali Al-Qaradaghi pada konferensi pers yang diadakan di Istanbul. IUMS juga menegaskan bahwa kudeta baru-baru ini yang terjadi di Mesir dan Yaman sebagai tindakan haram, Anadolu Agency (AA) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan
Pada kesempatan itu, Al-Qaradaghi memuji masyarakat Turki dan pemerintah yang sah telah menggagalkan aksi kudeta, yang diyakini sebagian pihak telah direncanakan oleh pengikut ulama berbasis AS, Fethullah Gulen.
Gulen dan pengikutnya dituduh berusaha menyusup lembaga negara Turki, terutama militer, aparat kepolisian dan lembaga peradilan dengan tujuan menciptakan sebuah negara paralel.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Lebih lanjut, Al-Qaradaghi juga memuji partai politik Turki (AKP), bersama dengan pemerintah dan lembaga negara lainnya, untuk peran mereka dalam menjaga pemerintah yang sah di negara itu dari komplotan kudeta.
IUMS, kelompok Cendekiawan Muslim Internasional yang memiliki lebih dari 100 ribu anggota di seluruh dunia, juga mengkritik politik standar ganda yang ditunjukkan oleh negara-negara tertentu.
Setidaknya 246 orang, termasuk warga sipil dan personel keamanan meninggal dunia dan lebih dari 1.500 terluka selama upaya kudeta yang gagal pada pekan lalu. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata