Washington DC, 17 Rajab 1437/25 April 2016 (MINA) – Sejumlah pembesar cendikiawan Yahudi di Amerika Serikat bergabung dalam kampanye boikot Israel dan mengingkari eksistensi Israel.
Hal tersebut menyebabkan para pejabat tinggi Israel bertanya-tanya bagaimana warga Palestina berhasil menarik universitas-universitas dan para cendikiawan Yahudi AS berada di pihak mereka dalam isu Palestina, demikian laporan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebuah laporan Israel yang disiarkan oleh stasiun Televisi Israel berbahasa Ibrani, Channel 10 menjelaskan, sejumlah Yahudi mulai mengingkari identitas keyahudian mereka dan para pemuda yahudi mulai menyembunyikan Kubah (penutup kepala khas Yahudi) dari kepala- kepala mereka.
Dalam laporan tersebut terdapat hasil wawancara dengan salah seorang pejabat tinggi wanita di Otoritas Israel dan bagaimana para mahasiswa memandang mereka sebagai penjajah dan penjarah, yang telah membantai warga Palestina.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
“Ia (pejabat Israel) mengatakan, setiap kali mereka memandang ke arah saya, saya menangis dan mulai menyembunyikan identitas yahudi saya,” kata pejabat tinggi wanita Yahudi yang tidak disebutkan namanya itu.
Sementara itu, Profesor Yahuda Ber mengatakan, kini masa keemaasan Yahudi di Amerika Serikat telah selesai serta kampus dan para akademisi telah menjadi penantang Israel serta mendukung Palestina.
“Organisasi pencetus kampanye boikot Israel telah menggali terowongan terowongan di bawah kita dan berhasil menguasai kampus-kampus kita,” ujarnya. (L/K02/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris