Jenewa, MINA – Hatice Cengiz, tunangan mendiang jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi yang terbunuh, pada hari Selasa (25/6) mendesak penyelidikan internasional atas pembunuhan kekasihnya yang “direncanakan” di tengah bukti keterlibatan petinggi Saudi.
Khashoggi, seorang kontributor Washington Post dan warga Amerika Serikat, dibunuh Oktober lalu oleh agen-agen Saudi ketika berada di konsulat Saudi di Istanbul untuk memperoleh dokumen sebelum pernikahannya.
“Ada kebutuhan mendesak untuk penyelidikan internasional atas pembunuhan ini,” kata Cengiz pada sebuah acara di sela-sela Dewan HAM PBB di Jenewa, ia berbicara melalui seorang penerjemah, demikian Nahar Net melaporkan.
Komentarnya muncul setelah pelapor khusus PBB tentang eksekusi di luar hukum, ringkasan atau sewenang-wenang, Agnes Callamard, merilis laporan yang menemukan “bukti kredibel” yang menghubungkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dengan pembunuhan itu.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Pakar HAM independen, yang tidak berbicara untuk PBB, tetapi melaporkan temuannya ke sana, meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk memulai penyelidikan kriminal internasional ke dalam kasus tersebut.
“Saya tidak berpikir dunia mampu menutup mata atau menutup halaman tentang pembunuhan seperti yang dilakukan kepada Khashoggi,” kata Callamard, yang juga mengambil bagian dalam acara Selasa.
Pemerintah Riyadh awalnya mengatakan tidak mengetahui nasib Khashoggi, tetapi kemudian menyalahkan pembunuhan itu kepada agen jahat, dan jaksa Saudi telah membebaskan Putra Mahkota dari tanggung jawab.
Namun, laporan Callamard mengatakan, penyelidikan oleh Arab Saudi dan Turki “gagal memenuhi standar internasional mengenai penyelidikan kematian yang melanggar hukum.” (T/RI-1/R06)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mi’raj News Agency (MINA)