Jakarta, MINA – Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pengekspor berbagai komoditas seperti kopi, pakaian jadi dan produk-produk halal ke Amerika Serikat (AS), khususnya ke negara bagian Texas, kata seorang pengusaha Indonesia.
Saat berbicara dalam forum Silaturahim Online Dunia ke-137 dengan moderator Fadian Paham, pengurus Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah di Jakarta, Ahad (16/10), Dadan Pahlawan, selaku CEO/Presiden Direktur 4848 Group mengatakan lebih jauh, Texas merupakan negara bagian terbesar kedua di AS dan sejumlah perusahaan besar memiliki kantor dan pabrik di sana.
“Dengan keberadaan perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, Apple, Dell, Intel, Oracle, IBM, yang bergerak di bidang komputer dan IT. Ditambah lagi dengan pindahnya Google dan Facebook, maka secara otomatis kebutuhan akan komoditas seperti kopi, garment dari Indonesia meningkat,” ujarnya.
Dadan yang tengah berada di Austin, Texas, membagi pengalamannya bagaimana membawa 4848 Group “Go Interntional” kepada lebih 150 peserta webinar yang berasal dari Tanah Air dan belahan dunia lainnya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Dirinya juga memperoleh masukan-masukan dari KBRI dan sejumlah KJRI di Amerika Serikat serta Warga Negara Indonesia yang bekerja atau mahasiswa Indonesia di negara Paman Sam itu.
Dadan mengunjungi Austin, Texas, dan bertemu dengan sejumlah WNI dalam forum pengajian rutin. Selain itu, ia juga dijadwalkan akan memberikan kuliah di beberapa universitas negeri dan menjajaki untuk membuka usaha di sana.
“Saya diundang untuk berbicara di Universitas Texas, Arlington, dan Clayton States University, Atlanta, pada bulan Oktober ini,” kata Dadan.
Menurut dia, para WNI dan mahasiswa merupakan duta-duta bangsa dan menjadi mata dan telinga Indonesia.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Selain itu, ia juga berpendapat produk-produk halal dari Indonesia dapat diekspor ke AS yang potensi pasarnya tinggi, bersaing dengan produk-produk dari Malaysia, misalnya.
“Indonesia harus berada di barisan depan sebagai produsen produk-produk halal untuk ekspor,” ujarnya.
Ditambahkan, produk-produk halal dikonsumsi tidak hanya oleh orang-orang Muslim tetapi juga pemeluk Yahudi. Di Manhanttan, New York, orang-orang Yahudi lebih suka membeli produk-produk halal.
Selain itu, jumlah warga negara AS yang beragama Islam meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masjid yang bertambah bahkan ada masjid yang menyelenggarakan sholat Jumat dua kali.
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga
Dosen Tamu
Sejumlah universitas negeri terkemuka di Amerika Serikat, Inggris dan Arab Saudi mengundang Dadan, yang meraih gelar master dari Jurusan Bisnis Internasional, Universitas di San Diego, AS, karena tertarik dengan transformasi 4848 Group sebagai entitas bisnis keluarga ke pentas dunia.
Ia melihat pasar luar negeri bisa menjadi alternatif menyiasati persaingan bisnis yang makin ketat di Tanah Air. Di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia, bisnis keluarga terbukti menjadi mesin pertumbuhan bagi perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan dan memainkan peran kunci di dalam perekonomian.
Sentuhan demi sentuhan profesional, 4848 Group telah menjadi perusahaan keluarga yang modern. Alhasil entitas ini memiliki usaha selain di Indonesia juga di beberapa negara seperti di Singapura, Malaysia, Dubai, UAE dan Amerika Serikat.
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Tidak sedikit perusahaan kelas dunia memakai jasa 4848 Group. Usaha-usaha lain yang digelutinya berbentuk IT Kebandaraan, Umroh/Haji, Properti, Kontraktor Pengerukan, Konsultan Bisnis, Penyewaan Kapal, Perkebunan dan Pertanian.
Sebelum meluaskan sayap perusahaannya Dadan bersahabat antara lain dengan Prof. Alex Lara, warga negara AS yang pernah menjadi pimpinan di perusahaan-perusahaan bertaraf internasional, seperti JP. Morgan dan kemudian menjadi guru besar di University of Huston Texas.
Selain itu, Dadan juga bersahabat dengan DR. Chacko dari Clayton University.
Dengan jejaring yang dimiliki sahabatnya itu Dadan diundang untuk berceramah di depan mahasiswa S2 S3 dan pengajar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
Para akademisi memberikan pengakuan atas keberhasilan perusahaan nasional Indonesia itu yang telah berusia 62 tahun.
Dadan pernah menjadi pembicara tentang Cross Border Financing and Entrepreneur Leadership dan menjadi dosen tamu di Universitas Loughborough London, Inggris untuk menyampaikan pandangan dan pengalaman tentang kepemimpinan wirausaha dalam bisnis keluarga.
Ketika menjadi pembicara di Sarajevo Business Forum (SBF) pada Mei lalu ia menyampaikan soal kemitraan bisnis pemerintah dan swasta dalam upaya pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19. Dalam paparannya ia tidak hanya mengungkap tentang keberhasilan bisnis keluarga tetapi juga masalah yang dihadapi dan solusinya.
Kemampuan untuk memahami bisnis internasional, finansial dan hubungan masyarakat adalah keterampilan dan pengetahuan yang ia peroleh dari pekerjanya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
College of Business Al Faisal University di Riyadh juga mengundang Dadan pada Mei lalu sebagai dosen tamu dan kemudian King Abdullah Economic City di Jeddah meminta menjadi penasihatnya.
Kelompok usaha 4848 Group akan tetap fokus melanjutkan transformasi bisnis yang sudah dilakukan sejak 2004 karena menajemen melihat jasa transportasi ke depannya akan mengalami banyak tantangan baik dari sisi regulasi, kondisi usaha, kemacetan dan juga persaingan global.
4848 Group pertama kali didirikan pada 4 Agustus 1959 oleh Irawan Sarpingi. Dimulai dengan layanan taksi dalam kota dan jasa ekspedisi operator ini menjadi cikal bakal perusahaan taksi di Indonesia.(R/R1/P1)
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)