Chicago, MINA – CEO McDonald’s mengatakan bahwa bisnis waralaba makanan cepat saji di kawasan Timur Tengah (MENA) telah dirugikan oleh boikot, yang dilakukan sebagai protes atas dugaan dukungan perusahaan tersebut terhadap Israel dalam perangnya di Gaza.
Dikutip dari The New Arab pada Senin (8/1), Kepala Eksekutif Chris Kempczinski mengklaim bahwa “informasi yang salah” memicu kampanye boikot yang “merugikan operasi” bisnis tersebut.
Aktivis pro-Palestina mendorong boikot terhadap McDonald’s setelah terungkap bahwa waralaba McDonald’s di Israel membagikan makanan gratis kepada ribuan tentara Israel pada awal serangan udara dan darat Tel Aviv di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 22.000 orang. Palestina.
Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), sebuah kampanye akar rumput Palestina yang mencantumkan perusahaan mana yang harus diboikot dan alasannya, mencantumkan McDonald’s sebagai “target boikot organik”.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
McDonald’s kemudian mengklaim bahwa mereka “tidak mempunyai posisi” dalam perang mematikan tersebut.
“Ini mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh operator pemilik lokal yang bekerja tanpa lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warga negara mereka,” tulis Kempczinski yang diunggah di Linkedln pada Kamis (4/1).
“Hati kami tetap bersama komunitas dan keluarga yang terkena dampak perang di Timur Tengah. Kami membenci kekerasan dalam bentuk apa pun dan dengan tegas menentang ujaran kebencian, dan kami akan selalu dengan bangga membuka pintu bagi semua orang,” tambahnya.
Waralaba lain dari perusahaan Barat juga menjadi sasaran boikot serupa dan penjualan negatif berikutnya. Jaringan kedai kopi terkenal Starbucks telah diboikot oleh aktivis dan konsumen pro-Palestina secara global, termasuk di Timur Tengah. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu