Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Ramadhan di Selandia Baru tahun ini diwarnai dengan berbagai ceramah Ramadhan di masjid-masjid, oleh para ustadz dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
Muhammad Iqbal, salah satu mahasiswa Konsorsium Pendidikan Tersier Nasional (National Tertiary Education Consortium / NTEC), kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melalui jejaring sosial awal Ramadhan beberapa hari lalu, mengatakan, adanya ceramah-ceramah dalam Bahasa Arab, karena banyak mahasiswa yang berasal dari Timur Tengah.
Adapun Bahasa Inggris, karena memang bahasa sehari-hari yang digunakan dalam perkuliahan dan pertemuan-pertemuan.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang kuliah di Auckland, salah satu kota di Selandia Baru, terlihat antusias mengikuti ceramah Islam, ujar alumnbi salah satu sekolah di kawasan Bekasi, Jawa Barat tersebut.
“Kita di sini cukup antusias berpartsisipasi dalam acara-acara keislaman,” ujar Muhammad Iqbal, salah satu mahasiswa Konsorsium Pendidikan Tersier Nasional (National Tertiary Education Consortium / NTEC).
NTEC merupakan salah satu perguruan tinggi cukup terkenal di Selandia Baru, yang mengantarkan lulusannya untuk berkarier dalam dunia pendidikan, komputer, konseling, bisnis dan perhotelan.
Menurut Iqbal, suasana semakin semangat ketika ikut buka bersama (ifthar) gratis di masjid-masjid pusat kota.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Ia menambahkan, Ramadhan kali ini bertepatan dengan musim dingin, dengan lama waktu relatif lebih singkat, sekitar 10 jam, yaitu waktu Subuh jam 6 pagi, dan Maghrib jam 5 sore.
Kuliah di Selandia Baru
Selandia Baru adalah sebuah negara kecil, seluas 268.021 km2, lebih besar sedikit dari Provinsi Kaltim (204.534 km2), terletak sekitar 1.500 km sebelah tenggara Australia, berjumlah penduduk 4,433 juta (Sensus 2012). Jumlah penduduk tersebut masih jauh lebih sedikit dibandingkan warga Jakarta (9,608 juta, 2010).
Walau negara kepulauan ini jauh terletak di barat daya Samudera Pasifik, namun pemerintahnya memiliki kepedulian terhadap negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Yakni, dengan adanya program beasiswa kompetitif melalui The New Zealand-Asean Scholarship (NZAS).
Ada sekitar 50 beasiswa untuk S2 dan S3 periode April-Juni 2014 untuk calon mahasiswa dari Indonesia. Para peminat beasiswa dapat memilih salah satu dari delapan Perguruan Tinggi di Selandia Baru. Yaitu Auckland University of Technology (AUT), Lincoln University, Massey University, University of Auckland, University of Canterbury, University of Otago, Victoria University of Wellington, University of Waikato, dan Unitec Institute Teknologi.
Kuliah di Selandia Baru bagi mahasiswa asal Indonesia pun semakin mudah dengan adanya Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). PPI berfungsi sebagai wadah untuk mempersatukan berbagai komunitas pelajar Indonesia di berbagai institusi pendidikan di Selandia Baru. (L/R1/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh