Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita Haru Tim BAZNAS Saat Bantu Korban Gempa Turkiye

Rendi Setiawan - Rabu, 1 Maret 2023 - 23:02 WIB

Rabu, 1 Maret 2023 - 23:02 WIB

0 Views

Hatay, MINA – Tim Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendapatkan pengalaman mengharukan saat membantu korban gempa di Turkiye.

Kejadian itu terjadi saat akan mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada korban terdampak.

Selain itu, tim BAZNAS yang terdiri dari empat personel, yakni Ahmad Fikri, Budi Margono, Taufiq Hidayat, dan dr. Reza Ramdhoni, juga mendapatkan sambutan hangat dan perlakuan istimewa dari warga Turkiye sejak tiba hingga pulang ke Indonesia.

“Alhamdulillah setelah kita tiba di Turkiye kita mendapat sambutan yang luar biasa, karena mungkin mereka tahu kita dari Indonesia, karena bisa dilihat dari seragam yang kita pakai ada lambang negara kita. Kemudian mereka memberikan layanan spesial khusus untuk kami para relawan,” kata Taufiq Hidayat.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Taufiq menceritakan, pada awalnya sambutan istimewa diberikan oleh pihak keamanan yang berimbas pada pemberian kemudahan dalam pengurusan bagasi dan lainnya.

Kala itu, pihak petugas keamanan Turkiye mengapresiasi tim BAZNAS yang sudah datang jauh dari Indonesia untuk membantu korban bencana Turkiye.

Tak hanya di bandara, cerita menarik juga terjadi saat tim BAZNAS membeli perlengkapan musim dingin untuk warga terdampak.

“Ketika saya mendatangi sebuah toko mencari sarung tangan, mereka bertanya ini untuk apa, saya jawab kami petugas penyelamat. Ditanya lagi dari mana, saya jawab dari Indonesia. Kemudian dicarikan yang bagus oleh pedagang itu dengan harga yang murah. Dan dia itu nangis gitu, bilang terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada warga Turkiye. Pedagang lain pun mengucapkan terima kasihnya. Bagi saya itu jadi sesuatu yang mengharukan,” ucap Taufiq.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Setelah itu, lanjut Taufiq, tim BAZNAS bergerak menuju Adana, yang memakan waktu perjalanan 2 jam memakai pesawat dan dilanjut jalan darat.

Berbagai kendala sempat dihadapi tim BAZNAS, salah satunya faktor cuaca dingin yang berkisar di antara – 3 derajat hingga 5 derajat celcius. Namun rasa dingin itu seakan sirna saat tim BAZNAS kembali mendapat sambutan dari seorang pramugari ketika akan berpindah lokasi.

“Ada kejadian luar biasa. Tiba-tiba pramugari mendatangi saya di pesawat, dengan ramahnya dan bersimpuh duduk di bawah saya. Lalu dia bertanya asal saya, saya jawab Indonesia. Dia bilang lagi, atas nama pribadi, maskapai, dan masyarakat Turkiye mengucapkan terima kasih. Lalu dia masuk ke ruangan pramugari, dan memberikan paket bingkisan untuk kami. Itu merupakan penghormatan bagi kami,” katanya.

Kejadian menarik lalu berlanjut di Hatay, saat tim BAZNAS akan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Tim BAZNAS merasakan bahwa para warga Turki yang terkena bencana, tidak memikirkan diri sendiri, dan masih peduli terhadap orang lain yang belum mendapat bantuan.

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon

Ketika akan diberikan bantuan, mereka menolak karena merasa masih memiliki stok yang cukup. Justru mereka meminta tim BAZNAS untuk bergerak membantu warga lain yang lebih membutuhkan bantuan.

“Di sana kami bertugas membagikan bantuan di Hatay, ada pos Indonesia di sana, dan di sekitarnya ada tenda pengungsi. Sebelum saya distribusikan bantuan, saya ngobrol santai dengan penduduk setempat. Kemudian kami bertanya, apakah butuh bantuan? Mereka jawab kami masih puya stok. saya petani dan ada juga peternak, stok makanan dan susu kami aman. Masih ada saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan,” cerita Taufiq.

Lalu warga itu menunjuk ke arah bukit, dan meminta BAZNAS bergerak ke arah sana karena banyak warga lain yang lebih membutuhkan bantuan.

“Dan dia menujuk ke arah bukit. Di sana lebih butuh bantuan karena banyak yang rusak. Lalu kami menuju atas bukit dengan membawa sejumlah bantuan. Sampai atas bukit, benar ada rumah hancur dan tenda pengungsian. Ternyata respon warga di atas bukit pun sama, mereka hanya butuh bantuan yang mereka butuhkan saja. Sisanya silakan berikan kepada masyarakat yang lain. Ini bukti bahwa mereka masih memikirkan saling berbagi meski sedang ditimpa musibah,” katanya.

Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang

Pengalaman serupa diceritakan oleh dr. Reza Ramdhoni, yang merupakan tim kesehatan BAZNAS.

Menurut Reza, saat dia dan tim berbelanja untuk membeli perlengkapan dasar pengungsi, dia mendapat kemudahan dari pedagang lokal setempat.

“Saat belanja sembako, saya survei harga. Saya bawa sampel barang ke kasir, yang lantas diantar ke ruangan owner, namaya Pak Ismail. Setelah diberitahu dari Indonesia, dan akan memberikan bantuan yang berasal dari dana zakat dan lembaga zakat, dia lalu memberi apresiasi,” kata Reza.

“Nah saat kita bilang butuh 2.000 paket, sempat ada kebingungan karena tidak adanya ketersediaan barang. Tapi diusahakan oleh dia, sampai ambil barang dari Ankara yang jaraknya cukup jauh. Kemudian dikasih diskon pula dan dia juga punya perusahaan jus kemasan, akhirnya ditambahkan jus dan biskuit oleh dia, dan dia blg ‘Ini sedekah saya’,” ucap Reza.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Bantuan yang diberikan penduduk setempat tak berhenti sampai di situ. Mereka bahkan rela meminjamkan gudang untuk digunakan tim BAZNAS, guna menyimpan belasan ton dan ribuan bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak gempa Turkiye.

“Akhirnya bantuan kita bertambah banyak lagi. Lalu sama dia dipinjamkan gudang oleh sang pemilik. Jadi gudang itu digunakan BAZNAS utk menyimpan barang bantuan. Jadi bantuan dari pengusaha lokal sangat membantu kita,” kata Reza.

Kerendahan hati masyarakat Turkiye kembali didapat tim BAZNAS saat akan kembali ke Indonesia. Saat akan check out dari hotel, pihak hotel ingin melepas tim BAZNAS dan mereka mengajak foto bareng serta mengucapkan terima kasih atas bantuan untuk masyarakat Turki.

“Sampai bandara kita sudah disambut dan disapa oleh petugas bandara. Kita diberikan kemudahan dari mulai check ini dan lain. Bahkan kita enggak perlu ribet, dipersilakan masuk langsung.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara

Sampai sana sudah berbaris orang, dan menyambut kita. Kemudian diajak ke lounge dan semua orang tepuk tangan sambil berkata “Ini adalah pahlawan kita”.

“Saya pun terharu sampai menangis. Dan di sana sudah ada staf pemerintahan. Kami disambut, lalu berdialog dan diberikan cendera mata. Kami dijamu, disilakan makan dan minum dengan gratis, dan suvenir juga,” katanya. (R/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Indonesia
Internasional