Teheran, MINA – Iran pada hari Sabtu (20/1) mencetak rekor baru dengan mengumumkan keberhasilan peluncuran satelit ke orbit tertinggi, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat mengenai program rudal balistiknya, Anadolu melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan media pemerintah, unit Kedirgantaraan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan pihaknya meluncurkan satelit Sorayya ke orbit dengan pembawa satelit buatan sendiri, Qaem 100.
Satelit dengan muatan 50 kg itu ditempatkan ke orbit 750 kilometer (460 mil) di atas permukaan bumi oleh pesawat pengangkut Qaem 100 tiga tahap, yang mampu membawa muatan hingga 100 kg, kata Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Isa Zarepour kepada media negara bagian tersebut.
Upacara peluncuran dihadiri Komandan IRGC Mayjen Hossein Salami dan Kepala Divisi Dirgantara IRGC, Jenderal Amir Ali Hajizadeh.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Menurut media pemerintah Iran, peluncuran tersebut mencetak “rekor baru” dalam program luar angkasa negara tersebut karena diluncurkan pada orbit sejauh 750 km, lebih banyak dari peluncuran sebelumnya.
Peluncuran Sorayya merupakan bagian dari program luar angkasa IRGC yang selama ini menjadi sumber kekhawatiran di negara-negara Barat.
Peluncuran satelit Iran sering dikritik oleh AS, menghubungkannya dengan program rudal balistik negara tersebut, dan mengklaim bahwa hal tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan.
Teheran menolak klaim tersebut, dengan mengatakan peluncuran satelit dimaksudkan untuk membantu penelitian dan kegiatan pertanian.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Pada bulan September tahun lalu, negara tersebut meluncurkan satelit pencitraan Noor-3 ke orbit 450 kilometer (280 mil) di atas permukaan bumi dengan kendaraan peluncuran Qassed.
Qassed juga digunakan oleh IRGC untuk meluncurkan satelit Noor-2 versi sebelumnya pada Maret 2022, menempatkannya di orbit 500 kilometer (311 mil) dari permukaan bumi.
Peluncuran terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Iran menembakkan rentetan rudal balistik ke Suriah, Irak dan Pakistan, mengklaim membalas serangan baru-baru ini di Iran dan pembunuhan komandan IRGC di Suriah. (T/R7/P1)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang