Adelaide, MINA – Nouhaila Benzina menjadi pemain wanita pertama yang mengenakan jilbab dalam pertandingan Piala Dunia Wanita, ketika dia mengenakan jilbab dalam pertandingan Maroko melawan Korea Selatan pada Ahad (30/7).
Dikutip dari The New Arab, badan pengatur dunia FIFA mencabut larangannya terhadap pesepakbola mengenakan jilbab hampir satu dekade lalu, setelah sebelumnya ada kekhawatiran atas keselamatan pemain.
Bek Benzina berusia 25 tahun, yang bermain sepak bola klubnya di Maroko, berlari melawan Korea Selatan di Stadion Hindmarsh, Adelaide untuk menuliskan namanya di buku sejarah. Maroko menang 1-0 atas Korea Selatan.
Benzina berbagi unggahan media sosial menjelang Piala Dunia tentang mengenakan jilbab, tetapi belum berbicara kepada media di Australia dan Selandia Baru tentang hal itu.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Dia mengatakan kepada penyiar Al Jazeera baru-baru ini bahwa itu akan menjadi momen yang membanggakan.
“Banyak pekerjaan yang dilakukan selama bertahun-tahun, dan alhamdulillah hasilnya positif,” katanya. “Kami berharap bisa bermain di level tinggi dan menghormati warga Maroko.”
Beberapa olahraga lain telah mencabut larangan jilbab dalam beberapa tahun terakhir termasuk bola basket, tetapi masih dilarang dalam pertandingan sepak bola resmi di Prancis.
Para wanita Maroko yang dilatih oleh pelatih asal Prancis Reynald Pedros, berada di Piala Dunia Wanita pertama mereka usai mengukir sejarah dengan runner-up di Piala Afrika Wanita 2022.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mereka dihancurkan 6-0 oleh Jerman di pertandingan pembuka turnamen, dengan Benzina tersisa di bangku cadangan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu