Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CHAD TUTUP PERBATASAN DENGAN AFRIKA TENGAH

Redaksi MINA - Selasa, 13 Mei 2014 - 09:52 WIB

Selasa, 13 Mei 2014 - 09:52 WIB

600 Views

Daha, Chad, 14 Rajab 1435/13 Mei 2014 (MINA) – Presiden Chad Idriss Deby mengumumkan perbatasan negara itu dengan Republik Afrika Tengah telah ditutup, menunggu diakhirinya kekerasan antar komunal di sana yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa hampir satu juta orang mengungsi.

Dalam pidatonya yang diterbitkan oleh situs kepresidenan, Senin (12/5), Deby mengatakan 1.000 km perbatasan akan tetap dibuka bagi warga negara Chad di Republik Afrika Tengah yang ingin kembali ke negerinya, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Mulai hari ini perbatasan kami dengan negara ini tertutup rapat,” kata Deby selama kunjungan Ahad ke kota Daha, 20km dari perbatasan.

“Kecuali kasus yang tepat (pulangnya warga Chad), tidak ada orang yang berwenang untuk menyeberangi perbatasan ini sampai krisis di Republik Afrika Tengah teratasi,” tambahnya.

Baca Juga: 29 Warga Tewas dalam Serangan Milisi ADF di Pusat Kesehatan Kongo Timur

Ribuan tentara Perancis dan Afrika telah gagal menghentikan gelombang pembunuhan yang meletus setelah gerakan oposisi bersenjata Seleka merebut kekuasaan di bekas koloni Perancis yang mayoritas penduduknya Kristen, pada Maret 2013.

Pemimpin Seleka yang adalah Muslim, dipaksa mengundurkan diri di bawah tekanan internasional, tetapi milisi Kristen yang dikenal sebagai “Anti-Balaka” telah mengintensifkan serangan balas dendamnya terhadap warga Muslim yang kemudian menjurus kepada pembersihan etnis.

Sebelumnya, tentara perdamaian Chad yang berada di negeri jantung Afrika itu dalam upaya menstabilkan kekacauan, menarik pasukannya dari Republik Afrika Tengah bulan lalu.

Pasukan Chad telah dituduh oleh banyak pihak di Republik Afrika Tengah bahwa mereka berpihak kepada oposisi bersenjata Seleka.

Baca Juga: Pejabat PBB kepada Pihak Bertikai di Sudan: Kami Mengawasi Kalian

Sejak Desember lalu, ribuan umat Islam tewas dalam pembantaian yang dilakukan oleh milisi Kristen Anti-Balaka, namun tidak ada angka pasti.

Menurut badan pengungsi PBB, sekitar 173.000 orang telah terlantar, sementara 37.000 lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga. (T/P09/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: IOM: Lebih dari 99.000 Warga Sudan Mengungsi sejak RSF Ambil ALih El-Fasher

 

 

 

Baca Juga: PBB: Sudan Kini Hadapi Krisis Pengungsian Terbesar di Dunia

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Asia
Palestina
Dunia Islam