CHARLIE HEDBO TIDAK TERBITKAN LAGI KARTUN NABI

charlie hebdo dailymail
Renald Luzier kartunis (dailymail)

Paris, 13 Rajab 1436/2 Mei 2015 (MINA) – Pembuat Muhammad pada majalah Charlie Hebdo, Renald Luzier mengatakan, majalahnya tidak akan menerbitkan lagi kartun Nabi Muhammad.

“Saya tidak akan lagi membuat kartun gambar Nabi Muhammad, dan ini tidak menarik lagi bagi saya,” kata Luzier pada majalah Les Inrockuptibles, seperti dilaporkan International Islamic News Agency (IINA) edisi Jumat (1/5), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Saya juga tidak akan menghabiskan waktu hidup saya untuk membuat gambar kartun Nabi Muhammad, “ tambahnya.

Majalah satir (sindiran dan ejekan) Charlie Hebdo  di Perancis, mengundang reaksi keras dunia Islam, ketika menerbitkan penggambaran yang menghujat Nabi Muhammad pada halaman utama edisi Januari lalu.

Majalah edisi penghujatan tersebut tercatat terbit 700.000 eksemplar dan habis terjual dalam beberapa jam.

Majalah Perancis itu memang telah berulang kali memprovokasi kemarahan umat Islam dengan menerbitkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad.

Sebelumnya tercatat majalah menerbitkan kartun-kartun Nabi Muhammad pada tahun 2006, 2011 dan 2012.

Setelah pemuatan gambar yang menghujat Nabi Muhammad itu, terjadi berdarah terhadap kantor majalah Charlie Hebdo pada 7 Januari, yang menewaskan 12 orang, termasuk editor dan sejumlah kartunis ternama.

Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier yang juga dikenal dengan nama ‘Charb’ adalah salah satu korban tewas. Selain itu, ada pula korban yang merupakan kartunis bernama Jean Cabut (Cabu), Bernard Verlhac (Tignous) dan Georges Wolinski (Wolinski). Mereka selama ini terkenal karena berulang kali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.

Pihak keamanan Perancis memburu tersangka , yang diidentifikasi  saat penembakan mengenakan pakaian serba hitam dan bertudung, dengan menenteng senjata otomatis Kalashnikov.

Peristiwa itu berbalik mengundang reaksi dunia dengan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran sebagai wujud rasa peduli atas tewasnya beberapa awak majalah satir Charlie Hebdo.

Demonstrasi sempat diikuti sekitar 1,6 juta orang di Paris, diikuti pula oleh para pemimpin dunia, di antaranya Presiden Francois Hollande, Perdana Menteri Inggris David Cameron, PM Spanyol Mariano Rajoy, Kanselir Jerman Angela Merkel bersama Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Para aktivis mendiskusikan kekhawatirannya, terutama di media sosial dan online tentang serangan Charlie Hebdo itu sebagai suatu permainan Islamophobia, yang menyudutkan Islam.

Pelaku Serangan

Media Eropa melaporkan, pelaku penyerangan telah diidentifikasi sebagai orang yang berpotensi sebagai ancaman terror, yang telah tercatat dalam data base “tersangka teroris” yang dilarang terbang ke Amerika.

Sumber Kepolisian Perancis telah menetapkan dua tersangka yang diburu tersebut, bernama Said Kouachi (32) dan Cherif Kouachi (34). Cherif Kouachi sebelumnya pernah bermasalah dengan hukum terkait aksi teror dan pernah mendekam di penjara selama 18 bulan.

Menanggapi aksi serangan itu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi mengkhawatirkan insiden serangan berpotensi merugikan umat Muslim dunia.

“Kami berharap masyarakat internasional bersikap adil dengan adanya kejadian tersebut, dengan tidak menggeneralisasi insiden sebagai bagian dari Islam. Kami khawatir dengan gerakan anti-Muslim,” kata Muhyiddin kepada Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kehawatirannya didasarkan pada setelah terjadinya sejumlah tindakan diskriminasi terhadap Islam di sejumlah negara. (T/anj/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0