Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Checklist Wajib bagi Jamaah Haji, Bekal Fisik dan Spiritual Menuju Tanah Suci

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

0 Views

Persiapan untuk haji itu penting (foto: ig)

Berangkat ke Tanah Suci adalah impian setiap muslim. Perjalanan ini bukan sekadar wisata religi, tetapi panggilan suci yang membutuhkan kesiapan lahir dan batin. Oleh karena itu, jamaah haji maupun umrah perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar ibadah berjalan khusyuk dan penuh makna. Berikut ini adalah checklist bekal fisik dan spiritual yang wajib diperhatikan sebelum menapaki tanah haram.

1. Kesehatan adalah Prioritas Utama. Perjalanan jauh dan aktivitas padat selama berada di Tanah Suci menuntut kondisi fisik prima. Jamaah wajib melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh jauh-jauh hari. Vaksinasi, konsumsi vitamin, dan olahraga ringan secara rutin sangat disarankan agar tubuh siap menghadapi suhu ekstrem serta keramaian luar biasa di Mekah dan Madinah.

2. Persiapan Dokumen dan Administrasi. Paspor, visa, tiket, dan dokumen perjalanan lainnya wajib dicek keabsahannya. Buat salinan dokumen penting dan simpan di tempat terpisah dari dokumen aslinya. Sertifikat vaksin meningitis juga wajib dimiliki. Ini adalah bekal administratif yang tak boleh diabaikan.

3. Barang Pribadi dan Perlengkapan Ibadah. Pakaian ihram, baju ganti yang nyaman, alas kaki yang sesuai, serta perlengkapan mandi pribadi harus masuk dalam koper. Jangan lupa membawa sajadah lipat, tasbih, botol minum kecil, masker, dan hand sanitizer. Semua ini membantu menjaga kenyamanan dan kebersihan selama ibadah.

Baca Juga: Lisan yang Santun, Dakwah yang Menyejukkan, Panduan Adab Seorang Da’i

4. Obat Pribadi dan Alat Bantu Kesehatan. Jamaah dengan penyakit tertentu harus membawa obat pribadi dengan jumlah yang cukup, disertai resep dokter. Bagi yang memerlukan, alat bantu seperti tongkat atau kursi lipat juga perlu disiapkan. Jaga kesehatan agar tidak mengganggu kelancaran ibadah.

5. Bekal Ilmu Manasik dan Tata Cara Ibadah. Jamaah perlu memahami rukun dan sunnah haji atau umrah agar ibadah sah dan sempurna. Ikuti manasik secara sungguh-sungguh, baca buku panduan, dan catat poin pentingnya. Bekal ilmu menjadi pelita dalam perjalanan spiritual yang agung ini.

6. Niat dan Hati yang Tulus. Bekal spiritual utama adalah niat yang lurus. Kepergian ke Tanah Suci bukan untuk bergaya, tapi untuk mendekat kepada Allah. Niatkan haji dan umrah semata karena Allah, agar seluruh aktivitas menjadi ibadah dan mendapat ganjaran yang berlipat.

7. Melatih Kesabaran dan Keikhlasan. Di Tanah Suci, kita akan diuji dengan banyak hal: cuaca, antrean, teman sekamar, hingga kondisi tubuh. Bekal sabar dan ikhlas sangat penting agar tidak mudah emosi. Ingat, setiap tantangan bisa menjadi ladang pahala jika disikapi dengan lapang dada.

Baca Juga: Dari Boikot ke Bangkrut, Runtuhnya Bisnis-Bisnis Afiliasi Zionis

8. Memperbaiki Akhlak Sebelum Berangkat. Sebelum berangkat, perbaiki hubungan dengan orang tua, pasangan, anak-anak, dan tetangga. Minta maaf dan saling mendoakan. Akhlak yang baik akan membawa ketenangan selama ibadah dan menghindarkan kita dari perasaan bersalah di Tanah Suci.

9. Meninggalkan Urusan Dunia dengan Tenang. Selesaikan urusan pekerjaan, keuangan, dan keluarga sebelum berangkat. Tinggalkan rumah dalam kondisi aman, dan titipkan amanah pada orang yang bisa dipercaya. Perjalanan spiritual akan lebih fokus jika hati tidak disibukkan oleh urusan duniawi.

10. Menguatkan Dzikir dan Tilawah. Latih diri sejak di tanah air untuk memperbanyak dzikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an. Aktivitas ini akan menjadi kebiasaan yang mendampingi selama di Tanah Suci, memperkuat koneksi dengan Allah dan menumbuhkan kekhusyukan dalam setiap ibadah.

11. Membawa Buku Catatan Khusus. Catat pengalaman, doa-doa yang dipanjatkan, serta pelajaran-pelajaran spiritual yang didapat selama perjalanan. Buku catatan ini akan menjadi kenangan berharga dan bisa menjadi inspirasi bagi keluarga dan kerabat sepulang dari ibadah.

Baca Juga: Refleksi 70 Tahun KAA di Tengah Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza

12. Membawa Sedikit Oleh-Oleh Sejak Awal. Jika memungkinkan, bawa oleh-oleh khas dari Indonesia seperti makanan ringan atau suvenir kecil. Ini bisa digunakan untuk menjalin ukhuwah dengan sesama jamaah dari negara lain, sebagai bentuk dakwah dan silaturahmi lintas bangsa.

13. Menyusun Daftar Doa-Doa Khusus. Susun daftar doa-doa yang ingin dipanjatkan di tempat mustajab seperti Multazam, Raudhah, dan Jabal Rahmah. Cantumkan nama keluarga, sahabat, dan orang-orang yang meminta doa. Ini adalah bekal spiritual yang sangat menyentuh dan bermakna.

14. Siap Menjadi Pribadi Baru Sepulangnya. Tanah Suci bukan hanya tempat untuk beribadah, tapi juga awal perubahan. Pulang dari sana, harapannya lahir pribadi baru yang lebih taat, lebih sabar, dan lebih dekat kepada Allah. Maka, pastikan kita berangkat dengan harapan besar untuk menjadi hamba yang lebih baik.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Membentuk Generasi Ahlul Qur’an, Tantangan dan Harapan

Rekomendasi untuk Anda