Khartoum, MINA – China pada Senin (24/4) mulai mengevakuasi warga negaranya dari Sudan yang dilanda konflik.
Kementerian Luar Negeri negara itu mengonfirmasi bahwa Beijing telah meluncurkan operasi evakuasi dari negara Afrika itu, lapor penyiar negara China CGTN, seperti dikutip Anadolu.
Banyak negara telah mengevakuasi staf diplomatik dan warga negara mereka dari Sudan karena pertempuran sengit antara tentara Sudan, dan Rapid Support Force (RSF) yang telah memasuki pekan kedua, meskipun ada gencatan senjata sementara untuk Idul Fitri.
Setidaknya 413 orang telah tewas, dan 3.551 lainnya terluka sejak 15 April, ketika konflik pecah di ibu kota Khartoum, dan kota-kota lain antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF, yang dinyatakan militer sebagai kelompok pemberontak.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Dalam beberapa bulan terakhir, ketidaksepakatan antara tentara, dan RSF atas reformasi keamanan militer berubah menjadi konflik yang panas. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas