Beijing, MINA – China menyatakan niatnya meningkatkan keterlibatannya dalam upaya mediasi menyelesaikan konflik Israel-Palestina dalam sebuah langkah yang dilihat oleh para analis sebagai tantangan bagi AS.
“China siap mengusulkan ide-ide baru untuk pembicaraan damai dan mengundang perwakilan kedua belah pihak untuk berunding di Beijing,” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam acara Simposium Perdamaian Palestina-Israel virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri China, Kamis (15/7).
Yi mengatakan, China ingin Inisiatif Jenewa memainkan peran yang lebih besar dalam memperluas dialog dan menegaskan kembali solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju resolusi, demikian Middle East Monitor melaporkan, Sabtu (17/7).
Kesepakatan Jenewa, Inisiatif Jenewa 2003 adalah salah satu dari banyak rencana perdamaian yang gagal.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Masa lalu dan sekarang telah membuktikan berkali-kali bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikan masalah Palestina karena ini mewakili konsensus, keadilan, dan keadilan internasional,” kata Yi dalam konferensi virtual.
Sementara, Menteri Sosial Otoritas Palestina (PA) Ahmed Majdalani mengatakan, PA bertujuan untuk “menerapkan serangkaian tindakan untuk membangun kepercayaan di antara masyarakat, meningkatkan situasi kemanusiaan dan membuka jendela nyata untuk negosiasi guna mengakhiri konflik.”
China adalah salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Aksi China selama beberapa tahun terakhir telah melihat Partai Komunis China (CPC), muncul sebagai penantang utama hegemoni global Amerika.
Selama dua dekade terakhir, China dan Israel telah membangun hubungan dekat berdasarkan investasi dan ikatan ekonomi.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada periode itu Beijing menjadi mitra dagang terbesar kedua Israel di belakang AS. Namun demikian, BPK tidak menghindar dari mengadopsi nada yang lebih keras tentang masalah Palestina.
Pada tahun 2017, China melarang warganya mengambil bagian dalam pembangunan pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, bahkan ketika kontraktor China sibuk mengerjakan proyek infrastruktur di Israel.
Selama 11 hari konflik Israel-Gaza yang menewaskan lebih dari 250 orang termasuk wanita dan anak-anak, China sangat mendukung gerakan perlawanan Palestina Hamas dan mengecam AS karena menghalangi upaya Dewan Keamanan PBB untuk berbicara dengan satu suara tentang tindakan Israel di Gaza.
Beberapa pengamat menunjukkan, dukungan Beijing untuk Palestina lebih simbolis dan mementingkan diri sendiri karena berusaha menantang AS di panggung global. (T/R6/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)