
Riyadh 'menekankan dukungan untuk rezim yang sah dari Yaman (foto: World Bulletin)" width="300" height="169" /> Dalam pernyataan bersama Beijing dan Riyadh ‘menekankan dukungan untuk rezim yang sah dari Yaman (foto: World Bulletin)
Riyadh, 11 Rabi’ul Akhir 1437/21 Januari 2016 (MINA) – Kunjungan Presiden Xi Jinping ke Arab Saudi pada Kamis (21/1) memberikan dukungan kepada pemerintah Yaman dengan menegaskan kesatuan, kemerdekaan, dan kedaulatan Yaman.
“Semua kelompok sosial, agama, dan politik di Yaman harus menjaga solidaritas nasional mereka serta menghindari keputusan yang dapat menyebabkan gangguan sosial dan kekacauan,” kata Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lie setelah bertemu Raja Saudi Salman kepada World Bulletin, yang dikutip oleh Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kedua belah pihak menekankan dukungan untuk rezim yang sah dari Yaman,” tambahnya.
China bertindak demi kepentingan orang-orang Yaman dan memelihara perdamaian di Timur Tengah, serta mempromosikan pembicaraan damai.
Baca Juga: Tentara Pakistan Bunuh 17 Militan TTP Dalam Operasi Waziristan Utara
“Harapan kami untuk Yaman agar segera berakhir secepat mungkin dan ada perdamaian, sehingga negara dapat kembali ke stabilitas semula,” tegasnya.
China mengandalkan minyak pada negara-negara Timur Tengah, dan jarang menggunakan diplomasi. Soal diplomasi, China lebih menyerahkan pada empat anggota tetap Dewan Kemanan PBB, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Rusia.
China selama ini mengimpor sekitar 1,4 hingga 1,5 juta barel minyak mentah setiap bulannya dari Yaman. Dengan kondisi konflik seperti saat ini, sumber perdagangan China menyebutkan bahwa volume pengiriman minyak dari Yaman relatif sedikit dan sementara digantikan dengan minyak mentah dari Afrika Barat. (T/anj/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Pertahanan Pakistan: Terorisme Hasil dari Kebijakan AS di Kawasan