Beijing, 19 Dzulqa’dah 1436/3 September 2015 (MINA) – Untuk mengenang kemenangan China atas Jepang di Perang Dunia (PD) II, Negeri Tirai Bambu ini pamerkan kekuatan militernya. Lebih dari 12 ribu pasukan dan 200 kendaraan militer termasuk tank dan rudal dikerahkan di Lapangan Tiananmen, Beijing.
President Xi Jinping turut hadir dalam acara yang dihadiri juga oleh pasukan asing. Acara parade militer ini akan dihadiri pula oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, bersama 30 kepala negara lainnya.
Namun, kabarnya Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia dan Jepang memilih untuk tidak hadir.
“Selama periode tegangnya hubungan antara China dan Jepang, serta meningkatkan ketegangan militer di kawasan Asia-Pasifik, beberapa pemimpin negara seperti AS, Inggris dan Australia sebagai sekutu Jepang, enggan berhubungan dengan China,” kata Alexander Neill dari Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) di Singapura, yang dilansir oleh aljazeera.com dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Parade kemenangan China ini dirancang untuk ajang demonstrasi megah militer negara itu. Selain itu, menjadi kesempatan untuk menjual barang-barang tersebut.
Beberapa bulan yang lalu, China telah mengungguli Jerman sebagai pemasok senjata terbesar ketiga di dunia, menurut Institut Perdamaian Stockholm.
“Parade ini jelas untuk menunjukkan kemajuan industri senjata China,” jelas Mathieu Duchatel, kepala China dan Global Security Project dengan Stockholm International Peace Research Institute.
“Dalam hal ekspor, ini menunjukkan langkah China bukan lagi importir senjata, namun telah berganti menjadi eksportir utama,” katanya Duchatel lagi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Penjualan senjata China melonjak 150% dalam lima tahun terakhir. Untuk pertama kalinya, semua persenjataan ditampilkan selama parade ini buatan China, bukan lagi buatan Rusia.
Pada bulan April, China menandatangani kesepakatan untuk memasok 8 kapal selam baru untuk Pakistan, kesepakatan senjata paling mahal dalam sejarah China. Negeri Panda ini juga sedang menjalin kesepakatan menjual kapal selamnya kepada Thailand.
Tentara China atau dikenal juga dengan nama Tentara Pembebasan Rakyat China adalah militer terbesar di dunia, dengan 2,3 juta anggota, dan juga memiliki anggaran pertahanan terbesar kedua setelah AS.
Lebih dari 80% dari peralatan militer ditampilkan di depan umum untuk pertama kalinya, kata media pemerintah China.
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Jepang meluncurkan invasi besar-besaran ke China pada tahun 1937 dan menurut Beijing, delapan tahun pertempuran menewaskan 14 juta jiwa warga China. Jepang berhasil dikalahkan oleh China dan Mao Zedong, seorang Komunis, yang memproklamirkan kemerdekaan Republik Rakyat China pada tahun 1949. (T/anj/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon