Beijing, MINA – Pemerintah China pada Jumat (18/10) mengulangi seruan untuk gencatan senjata “segera” di Gaza, Palestina, setelah kematian (syahid) pemimpin kelompok perlawanan Palestina Hamas, Yahya Sinwar.
“Prioritas utama adalah segera mencapai gencatan senjata di Gaza, melindungi warga sipil, memastikan bantuan kemanusiaan, dan menghindari eskalasi konflik dan konfrontasi lebih lanjut,” kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, kepada wartawan di Beijing.
Mao bereaksi terhadap klaim yang dibuat oleh Israel bahwa Kepala Biro Politik Hamas Sinwar terbunuh di Gaza pada Rabu, media pemerintah China melaporkannya.
Tentara Israel mengklaim bahwa jasad Sinwar ditemukan setelah daerah itu dikepung pada Kamis (17/10).
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Meskipun militer tidak merinci lokasi kematian Sinwar, laporan media Israel menunjukkan operasi tersebut terjadi di kota selatan Rafah.
Terkait ini, pernyataan resmi Hamas mengkonfirmasi syahidnya Yahya Sinwar disampaikan Wakil Kepala Biro Politik Hamas Khalil Al-Hayya di Gaza, Jumat (18/10).
Yahya Sinwar gugur sebagai pahlawan syahid, maju tanpa mundur, dengan senjata di tangannya, terlibat langsung dalam pertempuran, menghadapi tentara penjajah di garis depan.
Tampaknya mengejutkan dan mengagetkan bagi para pemimpin pendudukan Israel saat mengetahui Sinwar bertempur di garis depan jauh dari rumah sakit, sekolah, dan tenda pengungsi.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Laporan menunjukkan bahwa Sinwar yang menjadi target utama Israel, terbunuh dalam konfrontasi lapangan, di mana ia mengenakan seragam militer lengkap, mematahkan klaim Israel sebelumnya yang menyebut Sinwar bersembunyi di antara tahanan Israel di terowongan selama berbulan-bulan di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan