Washington, 3 Syawal 1434/ 10 Agustus 2013 (MINA) – Seorang pejabat Biro intelijen AS CIA, Michael Morell mengatakan, Perang di Suriah menimbulkan ancaman terbesar bagi AS karena semakin banyaknya pihak yang berkepentingan di sana.
Pernyatan Michael Morell disampaikan saat dirinya tengah mempersiapkan untuk pensiun dari CIA setelah 33 tahun bekerja di lembaga tersebut.
Morell menyatakan, kini semakin banyak orang asing yang datang ke Suriah setiap bulannya. Mereka bergabung dengan beberapa sayap oposisi dan ikut mengangkat senjata guna kepentingan mereka.
Saat ini, kekayaan negara Suriah diperebutkan banyak pihak. Mereka banyak mendapat pelajaran dari peristiwa jatuhnya presiden Libya Muammar Qadhafi dari kursi kepresidenannya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Suriah mungkin menjadi masalah yang paling penting bagi dunia saat ini. Banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan setelah posisi presiden Bashar Al-Assad semakin lemah,” katanya seperti di kutip Middle East Online yang dipantau Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu (10/8).
Morell juga mengatakan bahwa konflik di Suriah memiliki potensi untuk meluas sampai ke perbatasan Lebanon, Yordania, dan Irak.
Menurut Morell, ancaman selanjutnya setelah Suriah adalah Iran, Korea Utara, dan perang cyber di dunia maya.
Bagi AS dan sekutunya, wilayah Timur Tengah memiliki potesi sekaligus menjadi ancaman sangat besar bagi ideologinya. Sedikitnya, ada dua alasan, yaitu sumber daya alam yang sangat berlimpah (minyak dan gas) serta kekhawatiran bisa membahayakan keamanan Israel di wilayah tersebut.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Setelah kejatuhan sekutu AS, mantan presiden Mesir Husni Mubarak, maka Amerika sedang mempertimbangkan untuk merusak kestabilan Suriah guna membuat lemah kelompok-kelompok penentang mereka.
“Jadi, menciptakan kekacauan dan ketegangan di Suriah, dengan memanfaatkan sebagian rakyat Suriah menjadi agenda AS dan sekutunya,” tegasnya.
Morell mengungkapkan, strategi utama AS di Suriah ialah menciptakan perang saudara.”Saat AS tidak berhasil mengobarkan perang saudara, mereka berusaha memanfaatkan negara lain untuk mempersenjatai orang guna menciptakan konflik di sana,” tambahnya. (T/P04/P02)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)