Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CIA: ISIS PUNYA 20.00-31.500 PEJUANG DI IRAK DAN SURIAH

Rendi Setiawan - Sabtu, 13 September 2014 - 03:42 WIB

Sabtu, 13 September 2014 - 03:42 WIB

551 Views

Pasukan ISIS (Foto: Aljazeera)

Washington, 16 Dzulqa’dah 1435 H/ 12 September 2014 M (MINA) – Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) memperkirakan, gerakan militan bahwa ISIS memiliki sekitar 20.000 sampai 31.500 pejuang di Irak dan Suriah.

Juru bicara CIA, Ryan Traoani mengatakan, Kamis, jumlah baru ini mencerminkan peningkatan anggota ISIS karena makin gencarnya perekrutan baru sejak Juni hingga Agustus, menyusul keberhasilan mereka di medan perang dan adanya deklarasi khilafah.

Pada awalnya, CIA memperkirakan jumlah pejuang ISIS hanya sekitar 10.000 orang saja. Zeenews melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jum’at (12/9).

Peningkatan ini diungkap CIA sehari setelah Presiden AS, Barack Obama berpidato selama 13 menit di Gedung Putih Rabu malam (10/9), yang   mengumumkan, AS akan melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan memperluas operasi serangan terhadap ISIS di Irak.

Baca Juga: Pasukan Israel Intensifkan Serangan ke Pedesaan Quneitra Suriah

Obama menegaskan, AS tidak akan membiarkan militan ISIS terus berkembang, dan akan menargetkan menyerang pejuang ISIS di manapun mereka berada.

Pemerintah persatuan baru Irak dan oposisi moderat Suriah menyambut baik rencana Obama terhadap ISIS. Tapi Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan Pemerintah Rusia mengutuk tindakan tersebut dan menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional.

“Setiap tindakan apapun tanpa persetujuan dari Pemerintah Suriah akan dianggap sebagai serangan terhadap Suriah,” kata Menteri Rekonsiliasi Nasional Ali-Haidar, Kamis.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich mengatakan, tindakan sepihak AS akan menjadi “pelanggaran kasar” pada hukum internasional.

Baca Juga: Presiden Suriah Tegaskan Belum Ada Rencana Bergabung dengan Perjanjian Abraham

Mengomentasi sikap Rusia ini, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan, ia benar-benar agak terkejut, Rusia berani menyatakan “pelanggaran hukum internasional” setelah apa yang terjadi di Krimea dan Ukraina Timur. (T/P011/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tegang dengan Hezbollah Lebanon, Israel akan Rekrut 12.000 Tentara Tambahan

http://zeenews.india.com/news/world/islamic-state-has-upto-31500-fighters-on-the-ground-in-iraq-and-syria_1468539.html

 

Baca Juga: Presiden Aoun: Lebanon Tidak Punya Pilihan Selain Negosiasi dengan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dan Presiden AS Donald Trump (foto: Anadolu Agency)
Amerika
Dunia Islam
Eropa
Amerika