Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cilacap Siap Jadi Kota Unagi Pertama di Indonesia, Pengusaha Malaysia Siap Investasi

Zaenal Muttaqin Editor : Widi Kusnadi - 34 detik yang lalu

34 detik yang lalu

1 Views

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menerima kunjungan investor dari Malaysia (Foto: Humas Pemprov/MINA)

Semarang, MINA — Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bersiap menjadi sentra budidaya ikan sidat dan produksi unagi terbesar di Indonesia.

Perusahaan asal Malaysia, Oshan Ltd, menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi senilai triliunan rupiah di wilayah tersebut.

Keinginan itu disampaikan langsung pimpinan Oshan Ltd, Hong Tuck Kwong, saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (18/6).

Selain fokus pada budidaya sidat dan pengolahan unagi, perusahaan ini juga menawarkan proyek pengembangan kawasan terpadu smart farming city yang meliputi infrastruktur pendukung, mulai dari lahan budidaya, sekolah, pelabuhan, hingga pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Prof. Dr. Haedar Nashir Terpilih sebagai Tokoh Perbukuan Islam 2025

“Cilacap ini sangat potensial karena banyak benih sidat. Potensi ini berjangka panjang dan sudah kami pelajari di beberapa lokasi, termasuk Cilacap, Bogor, Bekasi, hingga Sukabumi,” ujar Hong Tuck Kwong.

Hong menambahkan, selama ini masyarakat Indonesia masih mencampur sidat dengan ikan lain di pasar dan tempat pelelangan.

Karena itu, pihaknya juga akan membangun sekolah khusus budidaya sidat dan pelatihan pengolahan unagi sesuai standar Jepang.

“Kami akan ajarkan metode pengolahan yang aman dan berkualitas premium, agar Indonesia bisa menjadi eksportir unagi terbesar di dunia,” imbuhnya.

Baca Juga: Seruan AWG: Bawa Hadiah Terbaikmu untuk Gaza di Tabligh Akbar Pusdai, 22 Juni 2025

Proses perizinan investasi saat ini sedang dalam tahap finalisasi. Jika berjalan lancar, proyek di Cilacap akan mulai digarap pada akhir tahun ini.

Menanggapi peluang tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi menyambut antusias rencana investasi yang diperkirakan bernilai ratusan juta Euro itu.

Ia menyebut, masuknya investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah selatan Jateng, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Cilacap.

“Selain budidaya sidat, mereka juga berkomitmen membangun infrastruktur pendukung. Bahkan saya sodorkan sekalian proyek pelebaran jalan Pemalang-Banyumas demi konektivitas kawasan utara-selatan Jateng,” kata Luthfi.

Baca Juga: H-4 Tabligh Akbar Pusdai, Ukhuwah dan Al-Aqsha Menyatukan Jawa Barat

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Endi Faiz Effendi, menambahkan bahwa Cilacap saat ini memiliki potensi produksi sidat hingga 30 ton lebih per tahun.

Investasi ini dinilai tepat, mengingat Jepang kini mengalami kekurangan stok sidat dan mulai mencari pasokan dari negara lain.

“Nantinya hasil budidaya sidat di Cilacap tidak lagi dijual dalam bentuk basah, tetapi sudah diolah menjadi unagi, sehingga memiliki nilai tambah lebih tinggi,” jelas Endi.

Lebih lanjut, proyek ini juga akan mengembangkan sekolah perikanan sidat dan pelatihan teknologi pengolahan modern, yang diproyeksikan dapat menjadikan Cilacap sebagai Kota Unagi pertama di Indonesia.

Baca Juga: Ancaman Bom, Pesawat Jamaah Haji Indonesia Lakukan Pendaratan Darurat

“Ini akan menambah value sidat kita di pasar ekspor dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cilacap,” pungkasnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Islamic Book Fair 2025 Resmi Dimulai Hari Ini

Rekomendasi untuk Anda