New York, MINA – Dewan Keamanan PBB bertemu pada Selasa atas permintaan Inggris dan Jerman untuk mendengar laporan Utusan PBB Nicholas Haysom, yang telah bekerja sama dengan Uni Afrika (AU) mengusahakan solusi untuk krisis di Sudan.
Namun, Cina yang didukung oleh Rusia, memblokir upaya agar Dewan Keamanan mengutuk pembunuhan warga sipil oleh militer Sudan.
Keduanya mengeluarkan seruan mendesak kekuatan dunia untuk segera menghentikan kekerasan di Sudan.
Selama sesi tertutup, Inggris dan Jerman mengedarkan rancangan pernyataan pers yang akan meminta Dewan Militer Transisi (TMC) Sudan dan pengunjuk rasa untuk “terus bekerja bersama menuju solusi konsensus untuk krisis saat ini.”
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Namun, Cina sangat menentang rancangan tersebut, sementara Rusia bersikeras bahwa Dewan Keamanan PBB harus menunggu dulu tanggapan dari Uni Afrika, kata para diplomat.
“Saya diberi tahu bahwa Cina dengan tegas menolak rancangan pernyataan, mengatakan itu adalah masalah internal,” kata Editor Diplomatik Al Jazeera James Bays, melaporkan dari markas PBB di New York.
Wakil Duta Besar Rusia Dmitry Polyanskiy mengatakan, pernyataan yang diusulkan itu “tidak seimbang” dan menekankan perlunya “sangat berhati-hati dalam situasi ini.”
“Kami tidak ingin mempromosikan pernyataan yang tidak seimbang. Itu hanya bisa merusak situasi,” kata Polyanskiy kepada wartawan setelah pertemuan dua jam. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa