
Muslim Uighur
melintas di depan militer Cina (Gambar: REUTERS/Kyodo)" width="300" height="172" /> Seorang Muslim Uighur melintas di depan militer Cina (Gambar: REUTERS/Kyodo)Xinjiang, 19 Sya’ban 1435/17 Juni 2014 (MINA) – Tiga belas orang dieksekusi Senin (16/6) di daerah otonomi etnis Uighur, Xinjiang, Cina, dengan tuduhan mengorganisir kegiatan teroris, pembunuhan yang disengaja dan menghasut kerusuhan.
Kantor berita Cina Xinhua melaporkan, mereka dinyatakan terlibat dalam tujuh kasus serangan terorisme dan pembunuhan pasukan keamanan, warga sipil dan gangguan perdamaian.
Sementara itu, tiga orang lainnya dijatuhi hukuman mati di ibukota Xinjiang, Urumqi, Senin, sehubungan dengan serangan teror di dekat Lapangan Tiananmen Beijing pada Oktober 2013, Anadolu Agency yang dikutip MINA.
Pemerintah Cina tidak mengumumkan proses penuntutan kasus-kasus tersebut dan dugaan pelanggaran kepada publik.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di India, 769 Kasus Baru dalam Dua Hari
Kampanye anti-terorisme selama setahun berpusat di Xinjiang, tempat kelompok etnis Muslim Uighur. Kampanye itu diluncurkan oleh pemerintah pusat Cina sejak 23 Mei lalu dan akan berlaku sampai Juni 2015.
Uighur adalah sebuah kelompok etnis Turki, sekitar 45 persen dari penduduk Xinjiang. Turkistan Timur adalah nama yang digunakan untuk wilayah Xinjiang oleh beberapa anggota kelompok etnis Uighur.
Kelompok Uighur dipersalahkan atas meningkatnya kekerasan di Xinjiang dan daerah Cina lainnya, termasuk ibukota Beijing.
Pemerintah Beijing merespon kekerasan dengan menghadirkan pasukan keamanan dan memberlakukan pembatasan terhadap hak-hak wisata, budaya dan praktik keagamaan warga Muslim Uighur. (T/P09/P04).
Baca Juga: [POPULER MINA] Lebaran Idul Adha di Gaza dan Internet Korea Utara Lupuh
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Internet Korea Utara Lumpuh Total, Diduga Gangguan Internal