Beijing, MINA – Pemerintah Cina pada Ahad (13/5) mengutuk pertempuran di Myanmar antara pasukan pemerintah Myanmar dan militan etnis di dekat perbatasan Cina, menyebabkan warga melarikan diri ke wilayah Cina.
Militer Myanmar sering bentrok dengan beberapa kelompok yang mengatakan mereka berjuang untuk otonomi yang lebih besar bagi etnis minoritas di daerah itu, yang menjadi jalur utama perdagangan luar negeri Myanmar.
Sebelumnya pada Sabtu, Pemerintah Myanmar mengatakan bahwa pemberontak etnis di Myanmar menewaskan 19 orang, termasuk empat anggota pasukan keamanan, dalam serangan besar di dekat gerbang perbatasan utama dengan Cina.
Lima belas warga sipil, termasuk dua wanita, tewas, dan 20 orang terluka, menurut juru bicara pemerintah, demikian BDNews24 melaporkan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) yang terdiri dari pejuang kelompok etnis Ta’ang atau Palaung, mengatakan, kelompok itu telah menyerang sebuah kasino yang dijalankan oleh milisi dan sebuah pos tentara Myanmar di pinggiran kota perbatasan Muse, beberapa ratus meter dari sungai yang memisahkan negara bagian utara Myanmar dan provinsi Yunnan di Cina.
Kedutaan Cina di Myanmar mengatakan dalam sebuah pernyataan banyaknya peluru nyasar ke Cina, dan sejumlah orang yang tak dikenal mencari perlindungan ke negara tetangga itu. (T/RI-1/B1)
Mi’raj News Agency (MINA)