Ramallah, MINA – Otoritas Palestina (PA) mengumumkan keadaan darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tepi Barat pada Kamis (5/3) setelah tujuh warga Betlehem dipastikan membawa virus corona.
PA menutup sekolah, melarang turis dan dan menempatkan pembatasan pada pertemuan dan pergerakan antarkota.
Israel yang mengendalikan Tepi Barat, mengunci Betlehem, melarang warga Israel dan Palestina memasuki atau meninggalkan kota bertingkat itu.
Otoritas Palestina dan Israel berlomba menahan penyebaran virus di pusat-pusat populasi Palestina.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis mengeluarkan dekrit presiden yang menyatakan keadaan darurat di semua wilayah yang dikuasai Palestina selama 30 hari, mulai pukul 8 pagi hari Jumat, demikian Times of Israel melaporkan.
Ia memberikan wewenang kepada para pejabat untuk mengambil “semua langkah yang diperlukan untuk menghadapi risiko yang diakibatkan oleh virus corona dan untuk melindungi kesehatan masyarakat.”
Langkah itu diambil setelah tujuh warga Palestina dari Betlehem dinyatakan positif terkena virus itu, kasus pertama yang dilaporkan di wilayah Palestina.
PA mengatakan, ketujuhnya bekerja di sebuah hotel tempat sekelompok wisatawan Yunani tinggal selama tur Israel dan wilayah Palestina pada akhir Februari. Para wisatawan dinyatakan positif terkena virus setelah kembali ke Yunani. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)