Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) meloloskan tonggak sejarah suram lainnya pada hari Senin (6/7), ketika jumlah kematian akibat virus corona (COVID-19) meningkat lebih dari 130.000, menurut perhitungan Universitas Johns Hopkins.
Universitas melaporkan, negara itu telah memiliki 2.888.729 kasus COVID-19 dan 130.007 kematian, demikian dikutip dari Nahar Net.
Negara yang paling terpukul di dunia ini telah mengalami lonjakan korban COVID-19 sejak Juni, memaksa beberapa negara bagian menunda pembukaan kembali ekonomi mereka secara bertahap.
Pada hari Sabtu, jumlah infeksi harian baru mencapai rekor 57.683 kasus.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Ketika angka kematian melewati jumlah 100.000 pada 27 Mei, Presiden Donald Trump menyatakan puas bahwa jumlah infeksi baru menurun, meskipun para ahli memperingatkan kemungkinan adanya lonjakan.
Meskipun tren memburuk, para pejabat Gedung Putih mengatakan, situasi ekonomi AS, yang menukik pada bulan Maret dan April karena lockdown, tidak akan ditutup lagi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan