Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan mendesak Penasihat Keamanan Nasional untuk mempercepat proses pemulangan pasukan AS dari Afghanistan seiring mewabahnya Covid-19 di negara itu.
Presiden Trump memberikan tekanan pada masalah ini ketika para ahli kesehatan memproyeksikan bahwa Afghanistan akan menghadapi masa-masa sulit beberapa pekan ke depan seiring penyebaran coronavirus dalam waktu dekat ini. Anadolu melaporkan, Selasa (28/4).
Saat ini tercatat masih ada sekitar 8.600 tentara AS yang berada di Afghanistan yang menurut jadwal semula akan bertugas hingga pertengahan Juli 2020 mendatang, menurut laporan media.
Meskipun jumlah kasus yang dikonfirmasi di Afghanistan masih relatif rendah, para pejabat kesehatan percaya bahwa negara itu akan mengalami hal yang sama dengan negara-negara lain di sekitarnya seperti Pakistan, India dan Iran.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Para ahli juga khawatir, kemiskinan akan membuat situasi lebih mematikan bagi penduduk setempat. Sekitar 55% orang Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan, menurut perkiraan Bank Dunia pada 2020 ini.
Selain itu, WHO mengatakan, sistem kesehatan di Afghanistan tidak memadai untuk menangani pandemi Covid-19.
Afghanistan merupakan negara berbagi perbatasan dengan Iran, yang hingga saat ini masih berjuang dengan epidemi itu.
Saat ini di Afghanistan, ada 1.703 kasus coronavirus yang dilaporkan dengan 57 kasus kematian. (T/P2/P1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)