Beijing, MINA – Kasus covid-19 kembali melonjak, pihak berwenang China melakukan kebijakan lock down kota Chengdu, Provinsi Sichuan, wilayah berpenduduk 21 juta orang.
Kota tersebut mencatat 157 infeksi lokal baru pada Kamis (1/9), menjadi yang terbesar sejak Shanghai ditutup oleh pihak berwenang. Al Jazeera melaporkan, Jumat (2/9).
Pemberitahuan resmi otoritas setempat mengatakan, penduduk harus tetap di rumah mulai pukul 18:00 (10:00 GMT) mulai Kamis untuk memerangi gelombang infeksi baru.
Setiap rumah tangga akan diizinkan mengirim satu orang untuk membeli bahan makanan dan barang-barang penting per hari, asalkan mereka dites negatif dalam 24 jam sebelumnya, kata pengumuman.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Semua penduduk akan dites virus pada hari Ahad (4/9), dan mendesak mereka untuk tidak meninggalkan kota kecuali “benar-benar diperlukan”.
“Kondisi pengendalian epidemi saat ini tidak normal, kompleks dan suram,” lanjut pengumuman.
Pemerintah sedang melakukan langkah-langkah yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran wabah secara tegas dan menjamin kesehatan semua warga negara.
Chengdu mencatat 157 infeksi lokal baru tanpa menunjukkan gejala, kata pemerintah kota dalam pemberitahuan terpisah.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Para pelajar di 10 kota dan provinsi di seluruh China mengalami gangguan pembelajaran pada tahun ajaran baru, karena kontrol pandemi memaksa sekolah untuk beralih ke pembelajaran online.
China berpegang pada strategi virus tanpa toleransi meskipun ada kekhawatiran bahwa pendekatan tersebut menghambat ekonominya. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza