Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CRIMEA ALAMI PERUBAHAN SOSIAL POLITIK PASCA ANEKSASI RUSIA

Rudi Hendrik - Ahad, 22 Maret 2015 - 01:34 WIB

Ahad, 22 Maret 2015 - 01:34 WIB

864 Views

Muslim Tatar Crimea dipaksa mengikuti aturan Rusia. (Foto: AA)

CRIMEA-300x204.jpg" alt="Muslim Tatar Crimea dipaksa mengikuti aturan Rusia. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Muslim Tatar Crimea dipaksa mengikuti aturan Rusia. (Foto: AA)

Simferopol, Crimea, 2 Jumadil Akhir 1436/22 Maret 2015 (MINA) – Rusia telah meningkatkan pengaruhnya di Crimea dalam bidang sosial, politik dan ekonomi karena menganeksasi wilayah itu setahun yang lalu.

Semenanjung Crimea secara resmi dianeksasi oleh Rusia, setelah dilakukan pemungutan suara kemerdekaan ilegal saat kekerasan protes anti-pemerintah di ibukota Ukraina mencuat, menyebabkan penggulingan Presiden Victor Yanukovich.

Rusia mulai melarang siaran televisi Ukraina. Bahasa Rusia, Ukraina dan Tatar dimasukkan sebagai bahasa resmi daerah itu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

Rusia telah menjadi bahasa wajib di sekolah-sekolah, sedangkan dua lainnya adalah bahasa opsional. Selain itu, pelajaran Alkitab ditambahkan ke dalam jadwal buku kelas satu.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Jam juga dicocokkan dengan waktu Moskow dan pemerintahan baru Crimea mewajibkan etnis Crimea mengambil kewarganegaraan Rusia.

Pemerintah Moskow telah mengutamakan bidang militer di wilayah Crimea dan menyebarkan sekitar 40.000 tentara dengan tank, kapal dan pesawat tempur di kota pelabuhan Sevastapol, satu tahun setelah aneksasi.

Rusia mengerahkan unit pertahanan, sistem rudal baru BAL-E dan Bastion di Pangkalan Udara Balbek yang terletak di Sevastopol. Pemerintah Rusia belum membantah tuduhan “Rusia akan menyebarkan senjata nuklir” di wilayah tersebut.

Muslim Crimea Turki adalah etnis yang sangat dipengaruhi oleh aneksasi, peran politik mereka telah terhalang. Contoh pertama adalah larangan yang dikenakan terhadap pemimpin Tatar Crimea Mustafa Dzhemilev untuk memasuki tanah kelahirannya pada April 2014.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Operasi Kantor Berita Crimea dihentikan oleh otoritas Rusia. Mereka diminta untuk siaran sesuai dengan undang-undang Rusia, namun setelahnya tidak diberikan izin untuk siaran sama sekali.

Saluran televisi ATR yang merupakan media Crimea Turki, diserbu dan semua peralatannya disita. Saluran ini harus menghentikan siarannya pada April tahun lalu karena belum diberikan izin untuk melanjutkan operasinya.

Aturan Rusia juga telah merubah kehidupan sosial di Crimea, karena ada larangan pertemuan terbuka dan kegiatan organisasi non-pemerintah.

Pariwisata adalah sektor lain yang sangat dipengaruhi oleh aneksasi itu, dimana perusahaan pariwisata milik negara internasional dan Ukraina telah keluar dari wilayah tersebut. (T/P001/R05)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Eropa
Eropa
Palestina