Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia pada Ahad (17/3) sampai Senin (18/3).
“Potensi cuaca ekstrem tersebut terjadi karena adanya dua bibit siklon tropis di sekitar Indonesia, yakni 91S dan 94S,” kata BMKG dalam keterangan di Jakarta, Ahad (17/3).
Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Bali, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara 998 hPa serta bergerak ke arah Barat-Barat Daya.
Adapun potensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah-sedang.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Kemudian, Bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Teluk Carpentaria dengan kecepatan angin maksimum 40 knot dan tekanan udara 992 hPa serta bergerak ke arah Selatan-Barat Daya.
Potensinya untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori tinggi.
Sistem ini menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa utara Jawa Timur hingga Laut Bali, perairan selatan Jawa-NTT, Papua bagian tengah, dan Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di sekitar bibit siklon tropis tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
Selain itu, kedua bibit siklon tropis tersebut juga membentuk daerah konvergensi dan konfluensi yang memanjang dari Samudra Hindia barat Lampung hingga Jawa Tengah, dan Laut Bali hingga Laut Timor.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Riau hingga Lampung, Laut Jawa hingga Laut Bali, Kalimantan bagian utara, Teluk Bone hingga perairan utara NTT, Laut Banda, Teluk Cendrawasih hingga Papua bagian Tengah, dan Laut Arafuru.
Daerah konfluensi lain juga terpantau di Laut Natuna, Samudra Hindia barat daya Lampung hingga Banten, Selat Makassar, dan Laut Maluku.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut,” ungkap BMKG. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!