Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cuaca Ekstrem di Indonesia, Banjir Simalungun hingga Angin Kencang Bogor

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 3 jam yang lalu

3 jam yang lalu

0 Views

Personil BPBD Kabupaten Bogor melakukan pembersihan pada sejumlah pohon tumbang akibat terjangan angin kencang yang melintasi wilayah Kabupaten Bogor pada Selasa (7/10/25). (Foto: BPBD Kabupaten Bogor)

Jakarta, MINA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan situasi dan penanganan bencana di berbagai wilayah Indonesia pada Sabtu hingga Ahad (11–12/10).

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat dua kejadian baru dan empat pembaruan penanganan bencana yang meliputi banjir, angin kencang, serta proses identifikasi korban musibah bangunan roboh.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam pres rilis mengatakan, banjir dilaporkan terjadi di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Jumat (10/10).

Berdasarkan informasi, luapan air Sungai Sikkam menggenangi Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, dengan tinggi muka air mencapai 150 sentimeter. Sebanyak 120 rumah terdampak, dan BPBD Simalungun segera melakukan penanganan darurat serta evakuasi bagi warga yang membutuhkan, hingga Sabtu (11/10), banjir dilaporkan mulai surut.

Baca Juga: Kemenag dan LPTQ Bahas Wacana Penyatuan MTQ dan STQH Nasional

Kejadian serupa juga menimpa Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Hujan deras pada Kamis (9/10) mengakibatkan banjir di dua distrik, yakni Nabire Barat dan Yaur. Sebanyak 380 kepala keluarga terdampak, dengan lima rumah rusak sedang serta dua fasilitas ibadah dan satu sekolah turut terkena imbas.

BPBD setempat terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintah distrik untuk memastikan keamanan warga, sementara genangan air dilaporkan masih bertahan hingga Sabtu malam.

BNPB juga mencatat pembaruan penanganan bencana angin kencang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang terjadi pada Selasa (7/10).

Peristiwa tersebut mengakibatkan sepuluh rumah rusak ringan dan dua lainnya rusak sedang. Personel BPBD bersama unsur gabungan seperti Damkar, Satpol PP, dan DLH Kabupaten Bogor masih melakukan pembersihan puing serta pohon tumbang di sejumlah titik terdampak.

Baca Juga: Antrean Haji Indonesia Capai 5,5 Juta, Waktu Tunggu hingga 30 Tahun

Sementara itu, proses identifikasi korban robohnya Mushala Pondok Pesantren Al-Khozini di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih berlangsung. Hingga Sabtu (11/10) malam, Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 51 jenazah dan tiga bagian tubuh (body parts) yang merupakan bagian dari korban tersebut. Dua korban selamat masih menjalani perawatan di RSUD RT Notopuro Sidoarjo dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Menghadapi potensi cuaca ekstrem, BMKG memprediksi periode 13–16 Oktober 2025 akan didominasi hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. BNPB mengimbau masyarakat agar waspada terhadap hujan dengan intensitas tinggi yang dapat memicu banjir, tanah longsor, serta angin kencang.

BNPB mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan dan menjauhi pohon atau bangunan rapuh saat hujan disertai angin.

Ia juga meminta pemerintah daerah melalui BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. []

Baca Juga: KAI Luncurkan KA Bersubsidi Mulai Rp20 Ribu, Nyaman dan Tetap Berstandar Tinggi

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda