Merak, MINA – Kondisi cuaca yang sangat ekstrem pada Kamis sore (30/11) menyebabkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) memutuskan menutup sementara penyeberangan lintas Merak-Bakaheuni sejak pukul 17.45 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Penutupan tersebut merupakan keputusan Rapat koordinasi antara PT ASDP, Gapasdap, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Banten, dan KSOP Merak yang berlangsung pada Kamis sore.
“Kami mohon pengertian seluruh pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni, karena cuaca di Merak sangat ekstrem di mana tinggi gelombang sudah mencapai 5 meter dan kecepatan angin di atas 45 knot, maka layanan ditutup sementara,” kata Intan Sugiharti Plt Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam siaran pers yang diterima Mi’raj News Agency (MINA).
GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan, PT ASDP sangat memprioritaskan keselamatan dan keamanan para pengguna jasa yang akan menyeberang.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
“Cuaca sangat ekstrem, jadi layanan terpaksa kami tutup sementara. Kepada seluruh penumpang yang sudah berada di lingkungan pelabuhan maupun yang masih dalam perjalanan diimbau bersabar. Kami akan menunggu sampai kondisi cuaca benar-benar aman bagi pelayaran,” ujarnya.
PT ASDP juga terus berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem ini.
“Kami mohon pengertian dari pengguna jasa. Hal ini menyangkut keselamatan pelayaran. Lebih baik tidak berangkat, daripada tidak pernah sampai sama sekali,” tambahnya.
Sementara itu menurut teraslampung, prawakilan BMKG Maritim Lampung, Achmad Raflie Pahlevi, siklon tropis Cempaka bersamaan dengan munculnya siklon tropis baru di Selatan Lampung yaitu siklon tropis Dahlia.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Berdasarkan info terkini, siklon tropis Dahlia bergerak ke Tenggara (atau menjauhi daerah Lampung) dengan kecepatan 13 km/jam. Kecepatan maksimum di pusat siklon tropis dapat mencapai 85 km/jam dengan tekanan minimum 989 mb,” kata Raflie, Kamis (30/11).
Dia mengatakan, meskipun bergerak menjauh, siklon tropis Dahlia tetap berdampak pada cuaca di Wilayah Lampung.
“Berdasarkan pantauan BMKG, siklon tropis Dahlia menyebabkan kecepatan angin dan gelombang tinggi di Wilayah Lampung. Di wilayah Penyebarangan Merak-Bakauheni terpantau kecepatan angin mencapai 70 km/jam dengan tinggi gelombang 5 meter,” katanya.
Gelombang, angin, dan cuaca yang ekstrem akan terus berlangsung hingga tiga hari mendatang.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Untuk itu warga dihimbau waspada terhadap segala potensi cuaca ekstrem dan tidak melakukan penyeberangan,” katanya. (R/R10/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia