Beirut, 23 Rabi’ul Awwal 1436/14 Januari 2015 (MINA) – Sebanyak 11 warga Suriah meninggal dalam sepekan ini, termasuk tujuh anak karena kondisi cuaca ekstrim dan badai salju yang melanda beberapa negara di Timur Tengah, Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan.
Badai salju yang melanda sebagian besar wilayah Suriah sering menyebabkan kematian, pemantau mengatakan setelah melaporkan kematian anak dan seorang pria pada Ahad lalu, seperti dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Laporan menunjukan, korban meninggal termasuk seorang anak dari kota Abu Kamal, seorang pria dari kota Al-Mayadeen di pinggiran Deir Ez-Zor, gadis kembar berusia dua hari dari lingkungan Al-Firdaus di kota Aleppo, seorang pria dari lingkungan Al-Maghayer di kota Aleppo, seorang anak dari Beit Sahem di Damaskus, dan seorang anak di pinggiran kota Daraa.
Menurut Pemantau HAM Suriah, para korban meninggal akibat dari temperatur yang sangat rendah dan kurangnya pemanasan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Daerah tersebut di bawah kendali pasukan oposisi. Masyarakat menderita kekurangan bahan bakar, pemanasan dan obat-obatan.
Badai salju menyebabkan kematian di antara pengungsi Suriah yang berada di negara-negara tetangga, termasuk dua di Lebanon, Rabu lalu.
Sebelumnya, badan pengungsi PBB mendistribusikan uang dan kupon bahan bakar untuk lebih 80.000 keluarga pengungsi menjelang badai. Saat ini, semua pelabuhan, bandara internasional dan sekolah di Lebanon tutup.
Hujan salju juga memutus beberapa ruas jalan di daerah pegunungan Lebanon,tempat satu juta warga Suriah mengungsi, melarikan diri dari perang saudara. (T/P005/R03)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon